13.173 Hektare Sawah Di Jabar Kekeringan Hingga Gagal Panen

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat mencatat, sawah selus 13.173 hektare mengalami kekeringan hingga gagal panen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar, Hendy Jatnika, mengatakan, tanaman padi yang mengalami kekeringan paling luas terjadi di Indramayu yaitu mencapai 1.247 hektare.

Disusul Garut 191 hektare, Kabupaten Cirebon 125 hektare, Ciamis 92 hektare, Majalengka 33 hektare, Sumedang 27 hektare, Kuningan 22 hektare, Kabupaten Sukabumi 14 hektare, Kabupaten Bogor 13 hektare, Pangandaran 6 hekyang mengalami puso (gagal tare, Kabupaten Bandung 3 hektare serta Cianjur 1 hektare.

Baca Juga:  Wagub Uu Dukung Pemberdayaan Perempuan

“Yang mengalami puso totalnya ada 1.775 hektare,” katanya, dikutip Pojok Jabar, Senin (20/8/2018).

Sedangkan daerah yang menghadapi dampak kekeringan tapi tidak sampai mengalami puso, di antaranya Purwakarta, Tasikmalaya, Bekasi, Subang, dan Karawang.

Selanjutnya Hendy mengatakan, saat ini masuk Musim Tanam (MT) 3 yang jatuh berbarengan dengan musim kemarau di Jabar. Musim kemarau dimulai akhir Juni dan berakhir September.

“Agustus justru puncak kemarau. Mudah-mudahan kemarau normal, sehingga Oktober mulai ada hujan. Dan November petani sudah mulai tanam lagi,” harapnya.

Baca Juga:  Peringatan Dini Tiga Harian untuk Wilayah Jawa Barat, Berikut Informasi Selengkapnya

Kendati demikian, Hendy tidak menepis kemungkinan dampak gagal panen akibat puso meluas di Jabar. Sawah terdampak kekeringan dengan kategori sedang dan berat jika secepatnya tidak mendapat solusi pengairan hanya tinggal menunggu waktu untuk berubah menjadi puso.

“Ini yang kita khawatirkan, yang kategori berat misalnya kalau tidak mendapati pengairan secepatnya akan puso juga. Kalau yang terdampak sedang, kalau masih bisa dilakukan pompa­nisasi, bisa diselamatkan. Mudah-mudahan harapan kita kema­raunya normal tahun ini,” ungkap Hendy.

Baca Juga:  Inilah Masalah yang Patut Dihindari Berdasarkan Zodiak

Hendy masih optimis dampak kekeringan tahun ini tidak akan berpengaruh pada target produksi padi Jabar. Ia beralasan luas sawah terdampak kekeringan terhitung kecil dibanding seluruh tegakan tanaman padi Jabar yang mencapai luasan 630 ribu hektare.

Sejumlah daerah misalnya, ada yang memulai tanam padi hingga panen. Tahun ini Jabar mematok target produksi padi menembus 12,5 juta gabah kering giling. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat