Limbah Kayu Bisa Diolah Dan Menghasilkan Uang

JABARNEWS | MAJALENGKA – Sekelompok mahasiswa mencoba memanfaatkan limbah kayu sisa produksi dari pembuatan bahan mebeler, berupa serbuk kayunya, menjadi produk yang bernilai jual seperti kayu/papan hias, media hiasan kaligrafi, asessoris dan bata ringan akustik atau bata peredam suara.

Ketua Kelompok KNM, Elfian ‎mengatakan sebelum disulap menjadi barang yang lebih berguna, pihaknya melakukan beberapa kali observasi lapangan untuk mencari tahu potensi yang dapat dikembangkan, dan berhasil membuat barang dari bahan serbuk kayu itu.

“Memang, kami KNM di luar Majalengka, namun pada intinya, bisa diterapkan di Majalengka. Karena di kita juga banyak pengusaha mebeler. Dan itu bisa bernilai lebih, dibandingkan dengan hanya dijual serbuknya saja.” ungkapnya, Senin (10/9).

Baca Juga:  Longsor Timpa Tiga Kampung

Elfian menambahkan seandainya di Majalengka kekurangan bahan, maka pihaknya bisa meminta kepada relasi dan para tukang kayu, alasannya karena di tempat itu terdapat banyak pengrajin kayu yang memproduksi bangku dan meja, namun limbah yang dihasilkan belum terolah secara maximal.

“Pemilihan limbah kayu sebagai objek kajian, dikarenakan selama ini limbah kayu tersebut hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang nilai ekonomisnya masih tergolong rendah,

satu karung serbuk kayu hanya dihargai Rp 3-5 ribu rupiah. Maka dari itu kami sebagai mahasiswa mencoba berinovasi membuat produk kreatif berbahan dasar limbah kayu.” ujarnya.

Elfian menuturkan, bahwa terdapat 5 macam limbah kayu sisa produksi bangku dan meja sekolah yaitu serbuk kayu halus, serbuk kayu kasar, lebaran tipis kayu, potongan kayu berbentuk balok kecil, serta bahbir atau lapisan terluar dari kayu.

Baca Juga:  Kang Aher Diminta Jadi Saksi Lagi

Serbuk kayu halus dan kasar dipakai sebagai bahan utama pembuatan bata ringan akustik, bahan tersebut memiliki karakteristik lunak dan berongga yang dapat mengurai gelombang bunyi sehingga dapat meredam suara. Selain itu limbah serbuk kayu halus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan hiasan rumah yaitu kolase kaligrafi.

“Limbah kayu yang berupa bahbir atau lapisan terluar dari kayu dimanfaatkan sebagai kayu/papan hias yang akan dipasang di warung singgah gendeng sebagai papan informasi maupun spot untuk berfoto.” jelasnya.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Pertimbangkan Larang Siswa Bawa Ponsel ke Sekolah

Mahasiswa lainnya, Nana menambahkan ‎selama ini wilayah Majalengka masih kurang kreatifitas untuk memanfaatkan sampah atau serbuk kayu. Maka dari itu para peserta KNM berupaya untuk membuat produk yang dapat menarik minat para pendatang. Potongan kayu yang berbentuk balok dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan asessoris maupun hiasan dinding. Potongan kayu tersebut disusun membentuk persegi kemudian disablon menggunakan foto ataupun gambar sesuai keinginan.

“Tema yang kami angkat yaitu Menaikan Nilai Ekonomis Limbah Kayu, kami berharap dengan adanya produk kreatif berbahan dasar limbah kayu bisa dikembangkan di Majalengka, karena punya nilai daya jual yang tinggi,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat