Udang Tiger Jadi Unggulan, 1 Kg Tembus Rp 450 Ribu

JABARNEWS | PANGANDARAN – Udang tiger atau yang dikenal udang windu masih menjadi hasil tangkapan andalan para nelayan di Kabupaten Pangandaran. Bagaimana tidak, harganya sampai saat ini masih stabil yakni mencapai Rp 450 ribu per kilogram.

Kondisi tersebut membuat para nelayan di Kabupaten Pangandaran hingga nelayan Kabupaten Cilacap, terus meningkatkan aktivitas melautnya untuk menangkap udang tiger. Ditambah, sejumlah komoditas ikan laut lainnya yang memiliki harga tinggi.

Udang tiger merupakan salah satu jenis udang kelas ekspor, atau yang lebih dikenal di pangsa pasar eropa dengan tiger shirmp, yang memiliki rasa manis nan gurih dan ukurannya tergolong udang berbadan bongsor.

Sejumlah negara yang mengincar udang tiger Indonesia hasil tangkapan ini di antaranya negara-negara Eropa dan jepang. Mereka merupakan pangsa pasar terbesar yang memerlukan tiger shirmp.

Harga jual udang tiger mengalahkan udang vaname, sebab budidaya udang tiger lebih sulit dalam pemeliharaannya. Udang tiger sangat rentan terserang penyakit virus bintik putih atau dikenal juga white spot.

Banyak petambak udang tiger atau windu yang mengalami kerugian dalam membudidayakannya karena memang rentan terserang virus putih. Para petambak sekali gagal panen bisa mencapai ratusan juta rupiah, bahkan tak jarang hingga gulung tikar alias bangkrut.

Baca Juga:  Rincian Gaji Pegawai Bank Tahun 2022

Di samping itu, udang tiger menurut sejumlah penggemar makanan sea food, lebih berasa enak dagingnya yang berasal dari hasil tangkapan dari laut lepas ketimbang yang dibudidayakan.

“Kami lebih suka udang tiger hasil tangkapan, meski memang harganya cukup mahal. Sudah gitu, bila ukurannya besar satu kilo itu paling empat ekor udang,” ujar Afdel wisatawan asal Bandung.

Udang tiger banyak hidup secara alami di sepanjang Laut Pasifik Barat Indonesia hingga Pantai Afrika, bahkan tersebar juga di wilayah semenanjung Arab hingga ke wilayah Benua Asia Tenggara dan Pesisir Laut Jepang.

Tiger shirmp juga dapat dengan mudah ditemukan di pantai laut Australia hingga ke Austria timur. Ada pula tercatat di wilayah Terusan Suez, meski terbilang koloni kecil. Bahkan konon, udang tiger ini populasi menyebar hingga ke laut Hawaii serta lautan Atlantik dan Amerika.

Baca Juga:  Bank BJB Syariah Siap Berperan dalam Program Kementrian PUPR

Udang tiger memiliki kandungan nutrisi yang melimpah dan berguna bagi tubuh, seperti memiliki kandungan protein sangat tinggi akan tetapi rendah kolesterol, sehingga aman apabila dikonsumsi segala usia.

Selain itu memiliki kandungan lemak yang sangat rendah, hal itu udang tiger menjadi menu protein tinggi akan tetapi aman meski netizen sedang menjalani program diet. Tidak hanya rendah lemak, udang tiger kaya akan vitamin B1 yang berperan penting dalam menjaga kebugaran tubuh.

Manfaat lainnya mengonsumsinya akan mencegah dari penyakit anemia serta membantu proses metabolisme glukosa, bahkan sangat baik bagi pertumbuhan anak karena mengoptimalkan fungsi otak, melancarkan sistem pencernaan, mencegah neuropati dan mencegah penyakit beri-beri.

Kandungan vitamin A yang ada dalam udang tiger dapat menghambat sel kanker payudara, meningkatkan imunitas, menjaga fungsi otak, dan menghambat proses penuaan dini.

Sementara kandungan mineralnya membantu tubuh agar lebih langsing, melawan osteoporosis pada usia lanjut, serta menghambat sel kanker pada tubuh.

Adapula yang disebut chitosan pada kepala udang berguna untuk industri kain, karena sifatnya yang tahan api, menambah kekuatan zat pewarna, dan tidak mudah larut dalam air.

Baca Juga:  Siap-Siap! Jaringan 5G Akan Hadir di Indonesia Pada 2022

Selain itu, chitosan memiliki ion positif serta mengandung berbagai nutrisi, karena salah satu serat makanan baik bagi tubuh.

Dari seabreg manfaat udang tiger itulah, jenis udang ini yang hasil tangkapan tetap menjadi primadona untuk makanan laut sehat, walau harganya cukup mahal. Atas dasar itu pula membuat nelayan rela menempuh resiko mengarungi lautan hanya untuk menangkap udang tiger, seperti Jahat Sutikno, nelayan asal Kabupaten Cilacap saat ditemui di tempat pelelangan ikan di Pangandaran.

“Udang tiger dan ikan laut lainnya saya jual di TPI Pangandaran, mengingat jarak ke daratan lebih dekat kesini. Jadi pulang itu sudah lansung bawa uang buat keluarga,” ucapnya.

Stabilnya harga udang tiger, dibenarkan petugas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pangandaran, Ujang Kekey. Menurutnya, sudah beberapa pekan terkahir harga udang tiger terus membaik.

“Harganya masih di kisaran Rp 450 ribu perkilogram, dan permintaannya pun sangat bagus, baik untuk pasar domestik maupun ekspor,” tukasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat