Ini Kata Gomez Tentang Dihentikannya Liga 1 Indonesia

JABARNEWS | BANDUNG – Peristiwa pengeroyokan oknum bobotoh yang menewaskan Haringga Sirilla di pelataran parkir Stadion Gelora Bandung Lautan (Api), Minggu (23/9/2018), sebelum pertandingan Persib Bandung kontra Persija Jakarta, membuat semua pihak menyoroti tim Persib. Bahkan, Persib pun terancam sanksi berat. Sebagai tuan rumah Persib memang yang menjadi sorotan karena dinilai tidak becus menjaga keamanan di luar stadion.

Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez memahami jika dalam peristiwa itu timnya yang menjadi sorotan. Hanya dia mempertanyakan kenapa baru sekarang sanksi itu dijatuhkan. Padahal dia tahu banyak kejadian yang sama terjadi sebelumnya. Seperti halnya yang terjadi pada 2012 ketika itu salah serorang bobotoh, Rangga tewas karena dikeroyok suporter Persija Jakarta.

“Ada aturan dalam situasi ini. Saya katakan banyak kejadian seperti ini sebelumnya, tapi kenapa bukan dari dulu melakukan itu (menjatuhkan sanksi, red). Kenapa bukan dari 2012 karena di sana juga ada korban. Pemenang ditentukan di lapangan, bukan di ruangan,” ujar Gomez kepada wartawan, Rabu (26/9/2018).

Baca Juga:  Dipermalukan Tira-Persikabo, Kini Persib Siap Hadapi Persebaya

Akibat peristiwa itu saat ini Persib banyak mendapatkan tekanan dari banyak pihak. Kendati begitu, Gomez memastikan jika saat ini timnya tidak dalam tekanan. Menurutnya tekanan Persib saat ini hanya karena merka sedang berada di puncak klasemen.

Ia mengakui, ada beberapa orang yang tidak suka dengan posisi Persib saat ini dan mereka mencoba untuk mengalihkan pikiran Persib ke hal lain. “Tapi pikiran kami saat ini hanyalah untuk menghadapi Madura United,” ungkapnya.

Sebagai pelatih asing, Gomez dikenal sebagai salah satu pelatih yang pernah melatih di sejumlah negara. Terakhir dia menangani Johor Darul Ta’zim, Malaysia. Dengan begitu pengalamannya dalam dunia sepakbola pun sudah tak diragukan lagi.

Baca Juga:  Luis Milla Ajak Seluruh Pemain Persib Bandung Berkolaborasi: Saya Datang untuk Tugas Baik

Pelatih asal Argentina ini pun menyampaikan, sepakbola Argentina pun sangat keras. Namun, kata dia, di luar (stadion, red) itu urusan dari kepolisian dan di dalam itu baru masalah klub.

Jika masalah itu timbul di dalam stadion, kata dia, sanksi yang dijatuhkan mungkin saja di laga berikutnya mereka tidak bisa bermain di stadion di Bandung atau hukuman lainnya. Tapi untuk kejadian di luar stadion, Gomez menyebutkan jika itu tanggung jawab polisi.

“Bukan hanya dalam kasus yang dialami Persib saja, tapi dimanapun. Itu juga berlaku di negara lain termasuk di Eropa. Tentu ini situasi buruk karena menghilangkan nyawa seseorang tapi dari pengalaman saya, di luar stadion itu tanggung jawabnya beda dengan di dalam,” sebutnya.

Terlepas dari dihentikannya Liga 1, Gomez mengaku dirinya hanya ingin tahu sampai kapan penghentian itu akan berakhir.

Baca Juga:  Butler: PSMS Akan Bermain Dengan Pride

“Kami hanya ingin ingin tahu berapa lama ini ditunda. Seminggu, dua minggu, 4 hari, 3 hari, 20 hari karena kami tidak bisa merancang latihan untuk game berikutnya. Kami tidak tahu, dan itu menyulitkan,” tegasnya.

Gomez tak tahu berapa lama idealnya dihentikannya Liga tersebut. Yang diingatnya jika Persib memiliki jadwal bermain 6 Oktober nanti di Papua dan setelah itu kembali bermain di Bandung pada 17 Oktober. Sehingga Persib memiliki waktu 11 hari sehingga mrk bisa memainkan satu laga tunda.

“Mungkin satu minggu,tidak bisa lebih dari itu. Karena liga musim ini harus selesai pada 9 Desember dan hal itu harus diperhatikan. Tapi saya ulangi ini situasi yang sulit bagi semua klub karena kompetisi berhenti, tapi yang terpenting katakan kami akan bermain lagi kapan,’ tegasnya. (Ely)

Jabarnews | Berita Jawa Barat