JABARNEWS | BANDUNG – Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menyebutkan sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (komdis) PSSI terhadap Persib tidak berdasar dan terlalu tergesa-gesa. Menurutnya, sebelum memutuskan sanksi seharusnya komdis memanggil semua pihak terkait untuk dimintai keterangan.
Umuh juga mempertanyakan apakah PSSI sudah melaporkan ke FIFA terlebih dulu untuk memberitahukan ataupun meminta persetujuan sanksi tersebut atau belum.
“Ya ini saya bilang, ini sanksi yang tidak berdasar. Dasarnya apa mereka kasih sanksi seperti ini. Dan saya pertanyakan apakah mereka sudah lapor dulu ke FIFA, minta persetujuan dan memberitahukan. Juga investigasinya sudah dipanggil atau sudah berkumpul. Ini kan terlalu tergesa-gesa, aneh yah,” kata Umuh kepada wartawan di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (3/10/2018).
Seperti diketahui sebelumnya, Komdis PSSI telah merilis 14 poin keputusan terkait pelanggaran disiplin yang terjadi pada laga Persib kontra Persija Jakarta di pekan ke-23 Liga 1 2018 lalu. Dari jumlah itu, sembilan di antaranya merupakan sanksi yang dijatuhkan kepada Persib.
Hukuman yang dijatuhkan kepada Persib dari mulai laga kandang terusir ke Kalimantan selama sisa musim 2018 dengan tanpa penonton dan laga kandang di Bandung tanpa penonton selama setengah musim pertama 2019. Selain itu pemain Persib, Ezechiel N’Douassel pun mendapatkan larangan bermain sebanyak lima kali.
Ia menyebutkan, sebelum memutuskan seharusnya ada kejelasan. Semua berkumpul dan pelaku turut dimintai keterangan. Sehingga bisa jelas duduk perkaranya seperti apa.
“Carilah keadilan yang benar jangan karena nafsu, karena saking inginnya menghancurkan Persib, saking nafsunya untuk membubarkan Persib. Sebab mungkin tahun ini seharusnya bukan Persib yang juara, seperti itu kan. Mungkin karena Persib tidak terprediksi sama mereka, ternyata Persib naik, mereka kaget, itu saja kecurigaan saya,” beber Umuh.
Pada kesempatan itu Umuh pun menyampaikan, jika sebenernya kejadian pengeroyokan yang menewaskan Haringga Sirila itu terjadi di ring tiga, atau di luar stadion. Sehingga menurutnya itu bukan ranahnya panpel, apalagi tim Persib.
“Apa urusannya pemain dan pengurus? Masa saya harus keluar, ngurus yang di luar kan engga mungkin. Kan sudah ada pengamanan di situ. Buktinya di dalam stadion semua orang nyaman dan aman menonton,” tegas Umuh.
Umuh pun memastikan jika pada pertandingan itu sebenarnya bukan hanya Haringga saja, suporter Persija Jakarta yang datang ke GBLA banyak. Hal itu diketahuinya dari petugas pengamanan yang menyampaikan kepadanya.
“Saya bilang amankan mereka, jangan disentuh, jangan diributkan, kawal saja. Kalau bisa pindahkan dan awasi. Jadi bukan cuma satu suporter Persija saja yang datang. Padahal kan sudah ada perjanjian Persib main di Jakarta tidak ada Bobotoh yang datang, begitu juga sebaliknya,” tandasnya.
Mengenai upaya manajemen sendiri terkait sanksi itu, Umuh menegaskan pihaknya akan banding. Disebutkannya untuk hal itu pihaknya sudah menyerahkan kepada Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S.Taryono yang merupakan seorang pengacara.
“Hari ini paling telat bandingnya harus sudah masuk,” pungkasnya. (Ely)
Jabarnews | Berita Jawa Barat