JABARNEWS | BANDUNG – Seni pantomim memang unik. Seni ini mampu bercerita tanpa suara. Pemerannya hanya melakukan gerakan dan ekspresi wajah. Namun jangan salah, pantomim ini mampu dengan sempurna menyampaikan sebuah pesan kepada penontonnya.
Biasanya, sang aktor, mengecat bagian wajah dengan cat berwarna putih dan hitam. Ini merupakan salah satu seni yang sangat unik. Dulu, pantomim ini pertunjukkan jalanan. Isi ceritanya, bisa berupa kritik sosial ataupun kampanye sesuatu.
Nah di Bandung, ada sebuah komunitas pantomim, namanya Mixi Imajimie Theatre. Komunitas ini bisa menjadi wadah bagi kalian yang ingin belajar tentang dunia pantomim.
“Mixi Imajimie Theatre ini hadir setelah melalui proses panjang. Baru bisa dideklerasikan pada 11 November 2017,” kata salah seorang pendiri Mixi Imajimie Theatre, Wanggi Hoediyanto.
Dulu, kata Wanggim seniman pantomim bermain secara individu di jalanan, tempat wisata, dan event. Namun, karena jenuh, akhirnya sepakat membentuk komunitas saat berkumpul bersama.
Setelah beberapa individu bergabung dalam satu komunitas akhirnya tercetus untuk melakukan perdana pada awal 2008, yaitu Sang Guru dan Buku Pintar.
“Saat itu merupakan pertunjukkan perdana, karena ingin menghidupkan kembali pantomim di Bandung, selain itu pertunjukkannya juga didedikasikan untuk Marcel Marceau,” katanya.
Lebih dari 8 tahun sejak komunitas ini berdiri, Wanggi mengatakan perkembangan pantomim memiliki fase naik turun, tetapi komunitasnya memiliki program yang membuat pantomim masuk di ranah masyarakat.
“Agar masyarakat tahu ada pantomim, Mixi Imajime Theatre lebih fokus turun ke jalan dan mengkampanyekan sesuatu, karena sudah jenuh juga dengan panggung besar,” ujar Wanggi.
Wanggi menambahkan bagi masyarakat yang ingin belajar pantomim, Mixi Imajimime Theatre sering membuat workshop dan kelas pantomim di beberapa tempat, bahkan di ruang publik.
“Saat ini tidak ada ruang yang ideal untum belajar pantomim, tapi Mixi Imajimime Theatre mencoba membuat orang-orang tertarik dengan mengajak belajar pantomim seperti di taman,” katanya.
Dengan begitu Wanggi berharap, regenerasi seniman pantomim natural karena ketertarikannya, entah karena penasaran atau seringnya melihat pertunjukkan.
“Kita juga punya basecamp di Jalan Rajamantri Tengah No. 05, bagi siapapun yang tertarik dengan pantomim bisa datang untuk belajar,” pungkas Wanggi. (Tri)
Jabarnews | Berita Jawa Barat