JABARNEWS | PURWAKARTA – Guna menguatkan pendidikan karakter di Purwakarta, Dinas Pendidikan menginisiasikan langkah terobosan berupa Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Tri Sentra Pendidikan. Sontak saja, langkah tersebut banjir dukungan dari semua stakeholder pendidikan di Kabupaten yang berjuluk istimewa ini.
Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Pendidikan, Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Forum Komunikasi Pendidikan Alquran, Forum Pondok Pesantren, kesemuanya mendukung langkah Dinas Pendidikan Purwakarta yang dipimpin H. Purwanto M.Pd.
Dukungan tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pagi ini, Rabu (10/24), di aula Janaka, Komplek Setda Purwakarta. Penandatanganan MoU disaksikan Jajaran Kemenag, Jajaran Kepala SMP, Kepala UPTD, K3S, MGMP PAI SMP, KKG PAI SD.
“Pendidikan karakter sangat memerlukan keterlibatan masyarakat. Kemenag, MUI, Dewan Pendidikan, FKDT, DMI, KPAID, BKMT, yang merupakan simpul masyarakat yang berkenaan dengan pendidikan, pagi ini menandatangani MoU. Semuanya sepakat terlibat dalam penguatan pendidikan karakter di Purwakarta, dengan terlibat pada program-program yang ada di sekolah,” ujar Purwanto.
Dukungan Stakeholders Pendidikan
Kementrian Agama menyambut baik MoU Pendidikan Karakter dengan Dinas Pendidikan. Kepala Kementrian Agama Purwakarta Drs. H Tedi Ahmad Junaedi M.Si juga menyampaikan apresiasinya untuk Kepada Dinas Pendidikan H. Purwanto M.Pd yang menginisiasikan MoU tersebut. Tedi memuji langkah Purwanto, yang menurutnya, tidak mungkin akan terlaksana sebelum adanya keinginan kuat dari seorang pimpinan.
Tedi mengatakan dari MoU antara Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama ini, akan melahirkan pendidikan karakter yang berkesinambungan, yang mana diyakini, anak menjadi baik dan soleh dengan penguatan dari pendidikan agama.
“Kita siap memfasilitasi kurikulum dan tenaga pengajar untuk pelaksanaan kegiatan ini. Sehingga target pada tahun ini bisa tercapai. Paling tidak ada pilot projek di masing-masing SMP, dengan berdiri pendidikan Diniah Takmiliah Wustho, sebagai kelanjutan dari Diniah Takmiliah Awaliah,” ujarnya.
“Hakikatnya untuk memperkuat pelajaran pendidikan agama di sekolah umum. Ingat bahwa takmiliah artinya penyempurna, penguat dari pendidikan agama di sekolah umum,” ujarnya.
Semua Stakeholder Pendidikan sepakat menjalankan MoU Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Tri Sentra Pendidikan Tingkat Kabupaten Purwakarta, Rabu (10/24). [Foto: Fajar Maritim/Jabarnews]Sementara, Ketua MUI Kabupaten Purwakarta KH Jhon Dien sangat mengapresiasi MoU Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Tri Sentra Pendidikan yang diprakarsai Dinas Pendidikan ini.
Menurutnya, penguatan pendidikan karakter merupakan kebutuhan yang mendesak, dan semua stakeholder pendidikan setuju untuk mengaplikasikannya.
KH Jhon Dien berharap, dari penguatan pendidikan karakter ini, anak-anak Purwakarta dapat berakhlakul karimah. “Mudah-mudahan masyarakat Purwakarta bisa kompak, sinergis, gotong royong dan harmonis dalam melaksanakan ini,” imbuhnya.
Senada, Ketua Dewan Pendidikan Purwakarta, Dr H Anang Abdul Razak, MPd menyambut gembira adanya program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Tri Sentra Pendidikan yang dimotori Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta. Menurutnya, agar anak dapat memiliki karakteristik yang baik, maka anak tidak boleh jauh dari agama.
Kemudian, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Purwakarta KH. Drs. Nana Suryana M.A, bersyukur dangan adanya MoU Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Tri Sentra Pendidikan. DMI Purwakarta menyatakan siap untuk berkolaborasi membentuk karakter iman dan takwa yang pada gilirannya membentuk anak menjadi soleh dan solehah.
Selanjutnya, Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Alquran Rohendi mengatakan pihaknya mendukung penuh Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Tri Sentra Pendidikan yang merupakan kerja sama dari Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama di Purwakarta.
Menurutnya, pendidikan pada dasarnya tidak bersifat parsial. Melainkan di satu sisi berbicara Knowledge (pengetahuan), di sisi yang lain bebicara akhlak. Sehingga dibutuhkan integrasi antara pendidikan akhlak dan pengetahuan.
“Sains dan dan agama sesuatu yang sangat terkait. Kedepan, mudah-mudahan, dari Tri Sentra Pendidikan tidak hanya melahirkan orang yang pintar tapi juga sekaligus jujur,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Purwakarta Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah M.Pd mengatakan sangat penting kiranya nilai-nilai agama tumbuh dalam keluarga dan masyarakat.
Menurutnya keluarga menjadi bagian pokok dari penguatan pendidikan karakter, utamanya dari kaum ibu, sehingga anak-anak mendapat tuntunan dasar agama dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, kata dia, komunitas masyarakat juga berperan penting dalam gerakan bersama memajukan pendidikan agama tersebut.
Badan Kontak Majelis Taklim Purwakarta siap memajukan pendidikan agama, baik melalui Majelis Taklim di masyarakat, maupun Majelis Taklim di sekolah.
“Mudah-mudahan keluarga, masyarakat, dan sekolah dapat satu visi dalam menguatkan pendidikan karakter di Purwakarta, sehingga Purwakarta dapat menjadi semakin istimewa,” ujarnya. [jar]
Jabarnews | Berita Jawa Barat