DPKPB Subang Klasifikasi Daerah Rawan Bencana

JABARNEWS | SUBANG – Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Subang Hidayat mengatakan, pihaknya sudah melakuan klasifikasi daerah rawan bencana, yakni bencana pergerakan tanah atau longsor, banjir, dan angin puting beliung.

Untuk rawan bencana longsor ada di tujuh kecamatan di wilayah Subang Selatan.

“Meliputi Kecamatan Serangpanjang, Sagalaherang, Ciater, Kasomalang, Cisalak, Kecamatan Tanjungsiang dan Kecamatan Cijambe,” kata Hidayat saat dihubungi jabarnews.com, Kamis (22/11/2018).

Sedangkan daerah rawan banjir ada 14 kecamatan di Pantai Utara (Pantura) Subang yang meliputi Kecamatan Pabuaran, Patokbeusi, Blanakan,Ciasem, Sukasari,Cikaum, Pagaden, Cipunagara, Tambakdahan, Pusakanagara, Compreng, Pamanukan, Pusakajaya dan Kecamatan Legonkulon.

Baca Juga:  Ribuan Buruh Karawang Unjuk Rasa di Depan Istana Negara, Ini Tuntutannya

Dan untuk bencana angin puting beliung di Wilayah Subang, berbeda dari sebelumnya. Kini menyebar ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

“Biasanya terjadi di wilayah tengah Subang. Tetapi sekarang menyebar, ke wilayah utara, tengah termasuk juga ke wilayah Subang selatan,” terangnya.

Bagi daerah yang rawan bencana angin puting beliung, sambung Hidayat, pihaknya menghimbau supaya masyarakat memangkas pohon-pohon yang rawan tumbang atau membahayakan apabila terjadi angin puting beliung.

Baca Juga:  Katanya Lakbok Diunggulkan Tapi Infrastrukturnya Kok Diabaikan

“Tapi bukan ditebang, ya. Dirapihkan supaya aman kalau ada angin (puting beliung),” ucapanya.

Sementara itu berdasarkan pantauan jabarnews.com, Kamis (22/11/2018) sore hujan deras kembali melanda wilayah di Kota Subang.

Akibatnya, banjir cileuncang kembali menggenangi sejumlah ruas jalan sehingga memaksa sejumlah pengendara, terutama pengendara para sepeda motor memilih untuk menepikan kendaraannya. Para pengendara sepeda motor itu enggan melaju melawan arus air banjir cileuncang, sebab bisa membuat kendaraan mogok.

Baca Juga:  5 Game Buatan Indonesia yang Mendunia

Genangan air yang terbawa arus itu bukan hanya membawa lumpur, tapi juga sampah plastik turut hanyut terbawa. Kondisi ini terjadi di pertigaan Lampu Satu Kota Subang, tepatnya di jalan raya Ottto Iskandardinta.

“Mending neduh dulu kang.Cuacanya kurang bersahabat, yang paling penting utamakan keselamatan dulu, dari pada terjadi yang gak diinginkan,” kata Ratih (25) warga Pagaden saat berteduh di halaman toko kawasan pertigaan lampu. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat