Kembali, Gunung Anak Krakatau Meletus

JABARNEWS | BANTEN – Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda kembali meletus pada Jumat (4/1/2019) pukul 14.21 WIB dengan tinggi kolom abu yang teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.110 meter di atas permukaan laut.

Menurut peringatan yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, kolom abu mengarah ke utara dan timur laut.

Baca Juga:  Hati-hati! Satgas Saber Pungli Awasi Penyaluran Bansos di Purwakarta

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Letusan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 14 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit tujuh detik.

Suara dentuman letusan juga terdengar di Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau PVMBG. Status Gunung Anak Krakatau tetap “Siaga” atau “Level III” dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam lingkar lima kiloeter dari kawah.

Sutopo dalam akun Twitter-nya menyebut Gunung Anak Krakatau masih meletus beberapa kali. “Telah terjadi erupsi G Anak Krakatau pada (4/1/2019) pukul 09:39 WIB. Tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak. Kolom abu putih hingga kelabu,” cuit Sutopo.

Baca Juga:  Miras Oplosan di Tasikmalaya Sebabkan Dua Pemuda Tewas

Dalam cuitan beberapa jam sebelumnya, ia juga menyatakan Gunung Anak Krakatau dari kejauhan kembali terlihat meletus pada Kamis (3/1/2019) pukul 12.03 WIB dengan tinggi letusan sekitar 1.600 meter.

Bahkan, sepanjang Kamis, Gunung Anak Krakatau telah meletus 37 kali. Pola letusannya hampir sama, yaitu melontarkan lava pijar, abu vulkanik, dan pasir.

Baca Juga:  Tiga Tempat Wisata Lembang Bandung, Cocok Untuk Liburan Lebaran

“Saat ini G. Anak Krakatau Status Level III (Siaga). Masyarakat atau wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah,” tulis Sutopo.

Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (22/12/2018) mengakibatkan tsunami di Selat Sunda.

Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung. (T.D018). (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat