Diserang Hama Blast, Petani Di Sukabumi Terancam Gagal Panen

JABARNEWS | SUKABUMI – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya menjadi pemicu maraknya serangan hama blast pada tanaman padi hingga mengakibatkan para petani terancam gagal panen.

Sebab, padi yang tengah dipanennya saat ini banyak tak berisi. Seperti yang dikatakan salah seorang petani Abas (55) warga Kampung Leuwidingding, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah.

Menurutnya, serangan pada tanaman padi di lahan pertanianya diakibatkan oleh penyakit blast. Hal itu dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Sebut Kebakaran dan Penyelamatan Tidak Bisa Andalkan Pemda, Kenapa?

“Jamur tidak menyerang tanaman secara serentak, tetapi secara bertahap dan bersifat spot-spot. Akibat diserang hama blast tanaman kami di ladang terancam gagal panen,” kata Abas.

Dari lahan seluas empat are yang telah ditanaminya padi selama tiga bulan terakhir ini, hanya dapat menghasilkan kurang lebih 1,5 kwintal gabah. Padahal dalam kondisi normal, sawahnya itu mampu menghasilkan sekitar 5 kwintal gabah.

“Kalau dilihat dari padi yang saat ini, dapat menghasilkan dua kwintal saja saya merasa bersyukur. Tetapi apabila dilihat dari isi padinya sangat mustahil, karena banyak yang tidak berisi akibat diserang hama blast,” paparnya.

Baca Juga:  Soal Wacana Pemindahan Pemerintahan Jabar ke Tegalluar, Walini dan Kertajati, Ridwan Kamil: Ini Sangat Strategis!

Sebelum memasuki musim panen, ujar Abas, para petani harus rutin menyemprotkan obat pembasmi hama ke tanaman padi agar tidak terancam gagal panen. “Namun sayang, dengan cara seperti ini dapat mengakibatkan pembengkakan biaya produksi,” ujarnya.

Keluhan serupa dilontarakan warga Kampung Sunggapan, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Mumun (47). Menurutnya, serangan hama blast mengakibatkan produktivitas tanaman turun hingga separo dari hasil normalnya.

Baca Juga:  Polisi di Bogor Tangkap Belasan Tersangka Kasus Narkoba Selama Februari 2023, Motifnya Karena Faktor Ekonomi

“Sekitar dua hektare tanaman padi kami diserang hama blast, 20 persen padinya tak berisi,” katanya.

Akibat terserang hama blast, papar Mumun, produktivitas tanaman padi anjlok. Sehingga para petani tidak sedikit mengalami gagal panen. Sebab menurut Mumun, hama blast yang menyerang tanaman padi dapat mengakibatkan batang dan daun tanaman busuk, sehingga pertumbuhan padi terganggu.

“Bahkan, butiran padi yang dihasilkan menjadi kosong dan kering. Sehingga produktivitasnya turun drastis,” pungkasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat