JABARNEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, mengatakan, salah satu stakeholder pariwisata yaitu para pengemudi transportasi pariwisata.
Menurutnya, para sopir harus memberikan kesan positif tentang Kota Bandung kepada para wisatawan.
“Membawa para wisatawan di Kota Bandung harus dengan memberikan kesan yang positif. Dengan perilaku ‘someah’ (ramah) menjadi daya tarik, sehingga wisatawan akan kembali lagi berkunjung ke Bandung,” ujarnya, saat menghadiri acara “Ini Talk Show IP2B (Ikatan Pengemudi Pariwisata Kota Bandung) tahun 2019”, di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Senin (7/1/2019).
Ia pun meminta agar para pengemudi perlu meningkatkan pengetahuan. Tak hanya sekadar pengetahuan tentang destinasi wisata tetapi juga pengetahuan tentang Kota Bandung. Mulai dari jumlah penduduk, kecamatan, hingga jumlah kelurahan.
Selain itu, para pengemudi juga bisa menyebarkan virus tentang kebersihan kepada para wisatawan yang datang ke Kota Bandung. Salah satunya dengan menyosialisasikan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah).
“Para pengemudi juga harus menjadi agen Kang Pisman,” pinta Oded.
Sementara itu, Ketua IP2B, Marsalino, mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas para pengemudi pariwisata.
Salah satunya meningkatkan kemampuan berbahasa asing para pengemudi. Hal itu karena, kunjungan wisatawan asing ke Kota Bandung semakin meningkat.
“Kita siapkan SDM untuk memberikan pelayanan kepada turis dengan baik. Banyak berkunjung itu dari Malaysia, Singapura, dan Brunei. Ya minimalnya bahasa Inggris kita kuasai,” kata Marsalino.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga tengah menentukan standarisasi harga jasa transportasi wisata. Hal itu karena harga yang ditawarkan dinilai masih sangat rendah. Para agen menawarkan Rp. 300.000 per hari untuk jasa sewa transportasi.
Dikatakannya, harga saat ini ‘All In’ Rp. 300.000 per 12 jam sudah termasuk driver, tol, BBM, dan parkir. Idealnya seharga Rp. 500.000. Pertimbangannya biaya untuk mobil Rp. 200.000, operasional dengan jasa pengemudinya Rp. 250.000, dan Rp. 50.000 untuk agen pariwisata.
Kelompok yang berdiri sejak tahun 2011 itu memiliki aplikasi dengan nama “Kemudi”. Aplikasi itu memberikan kemudahan bagi wisatawan yang akan berkunjung.
“Jadi sistem untuk sewa kendaraan bisa langsung melalui aplikasi itu. Kita beri pelayanan yang maksimal. Kita menyediakan air mineral, wi-fi, cenderamata, dan beberapa fasilitas lainnya,” katanya. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat