JABARNEWS | CIMAHI – Mengantisipasi berkembangnya jentik nyamuk di pemukiman penduduk, Pemerintah Kota Cimahi bersama Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIM) dan Cimahi Beta Community (CBC) menyebarkan 400 benih ikan cupang di saluran air pemukiman penduduk.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Pemkot Cimahi dalam memberantas jentik nyamuk di selokan maupun drainase setiap kelurahan. Terlebih, jumlah pasien terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat ini telah mencapai 119 kasus.
“Kami tidak pandang bulu di kota atau di mana saja. Kita semua periksa secara acak. Dan Pemkot Cimahi secara serentak di masing-masing kelurahan kita bagi benih ikan secara serentak,” ujar Ngatiyana di wilayah RW 5 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Ngatiyana menyebut, jentik nyamuk biasanya berkembang biak di tempat-tempat yang terdapat genangan air seperti ember, jeriken, hingga akuarium.
Ia menerangkan, di setiap kelurahan di Cimahi terdapat sekitar 25 persen jentik nyamuk. Hasil tersebut, menurut Ngatiyana, diperoleh setelah diambil sampel terhadap 25 orang di tiap RT.
“Cimahi ini ada jentik-jentik ada 25 persen rata-rata tiap kelurahan. Dan satu RT kita ambil sampel 25 orang untuk mengambil kedapatannya. Tenyata ada dua puluh lima persen di tiap kelurahan ataupun RT,” jelasnya.
Kepala BKIPM Jabar Dedi Arif meyebutkan, sebanyak 400 benih ikan cupang yang dibagikan hari ini diperoleh dari Cimahi Beta Community sebagai program CSR-nya.
Dedi mengatakan, pemberantasan jentik nyamuk menggunakan ikan cupang sangat efektif. Lantaran, jika dilakukan fogging hanya akan memberantas nyamuk dewasa. Satu ekor ikan cupang jenis crowntail bisa melahap hingga delapan puluh jentik ketimbang jenis cupang biasa, hanya mampu melahap minimal sepuluh jentik nyamuk.
“Cara ini terbukti di lapangan sangat efektif untuk memberantas jentik. Karena kalau fogging hanya mematikan nyamuk yang dewasa. Sedangkan jentiknya tidak. Muncul solusi lain menggunakan ikan,” tandasnya. (Afr)
Jabarnews | Berita Jawa Barat