Menteri Pertanian Launching Santri Tani Milenial

JABARNEWS | KAB. TASIKMALAYA – Dihadiri 15 ribu santri dari seluruh Indonesia, Santri Tani Milenial resmi di-launching oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaeman bersama Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, di lapangan Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (25/1/2019).

Pada kesempatan itu Wagub Uu mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian yang peduli terhadap para santri. Menyusul di-launchingnya Santri Tani Milenial ini maka kini santri akan mendapat bantuan langsung dari pemerintah pusat.

“Terima kasih kepada Menteri Pertanian yang memperhatikan santri khususnya santri salafiah,” ucap Uu.

Baca Juga:  Pembangunan Revitalisasi Terminal Tipe A Kota Banjar Ditargetkan Rampung pada Juli 2021

Ia menuturkan, santri di pesantren tidak masuk dalam naungan Kementerian Agama karena bukan murid MI, tsanawiah, maupun aliyah sehingga tidak mendapatkan bantuan. Begitupun di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, santri tidak bisa mendapatkan dana BOS.

“Dulu santri tidak dapat bantuan karena nama santri tidak ada dalam nomenklatur APBN, nama santri juga tidak ada kode rekeningnya. Tetapi hari ini santri tidak yatim piatu lagi karena Kementan yang menaungi,” tuturnya.

“Mudah-mudahan dengan launching ini santri lebih maju dan terdepan,” tambahnya.

Baca Juga:  Soal Pendataan Orang Gila, Ini Komentar KPU Purwakarta

Dalam launching tersebut Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan satu juta bibit ayam kampung, sapi, kambing dan tanaman holtikultura serta traktor kepada seluruh santri untuk dikembangkan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaeman, mengungkapkan, Santri Tani Milenial bertujuan untuk memenuhi gizi santri agar menjadi pemuda cerdas dan berakhlak juga kesejahteraan melalui wirausaha.

“Target kami, pertama untuk mendapatkan protein yang cukup dari hasil peternakan dan pertanian. Kemudian, kesejahteraan dan mengedukasi mereka agar berwirausaha dari sektor itu,” kata Amran.

Baca Juga:  Upacara HUT RI ke 74 di Bandung Diikuti Ribuan Peserta

Hal ini juga sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia dan lumbung pangan dunia 2045.

“Ada energi baru untuk kedaulatan pangan Indonesia yaitu oleh Santri Tani Milenial yang ikut dilibatkan,” ujarnya.

Kebijakan tersebut, menurutnya, agar memudahkan bantuan terhadap santri di pesantren se-Indonesia yang jumlahnya mencapai 4 juta.

“Regulasi kami ubah, jadi kami bisa memberikan bantuan langsung ke santri. Total pesantren se-Indonesia ada 4 juta. Kalau bergerak bersama kita akan bisa wujudkan lumbung pangan dunia 2045,” ungkapnya. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat