JABARNEWS | MAJALENGKA – Anak jalanan (anjal) di wilayah Majalengka bagian kota saat ini jumlahnya terlihat semakin banyak.
Sebagian tampak membawa alat musik seperti gitar kecil (ukulele) maupun kecrek yang dibuat alakadarnya menggunakan tutup botol, sebagian lainnya hanya modal kedua tangan dengan cara tempuk tangan, lalu menyanyi di titik-titik lampu merah.
Seperti di Bunderan Cigasong, Tonjong, perempatan A Book dan perempatan Mambo serta di wilayah Munjul, jumlah anjal bertambah.
Salah seorang warga Majalengka, Willy mengatakan keberadaan anak jalanan yang semakin bertambah memunculkan dua dampak. Dampak pertama yakni kemunculan banyaknya anak jalanan menandakan bahwa kini Majalengka sudah mulai diakui keberadaannya. Dampak lainnya timbul keprihatinan karena sebagian mereka adalah anak-anak.
“Lihat saja di kota-kota besar, Cirebon dan Bandung, banyak anak jalanan di lampu merah. Tetapi juga, dengan semakin banyaknya anak jalanan, maka kita sebagai orangtua merasa prihatin juga, karena kebanyakan mereka masih usia anak sekolah,” ungkapnya, Minggu (3/2/2019).
Menanggapi hal tersebut, Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkannya. Pihaknya juga mendengar bahwa tentang Anjal di Majalengka sebagiannya merupakan kiriman dari wilayah lain.
“Ada laporan bahwa Anjal ini diantarkan pagi dan dijemput sore hari oleh sebuah mobil. Itu ternyata kiriman dari wilayah lain. Kita akan terus kordinasi dengan Satpol PP dan instansi lainnya,” ungkapnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
