Ketum Ditangkap KPK, Kiamat Bagi PPP Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Penangkapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), (15/3/2019), dinilai sebagai kiamat bagi partai berlambang Ka’bah di Purwakarta.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Purwakarta, Budi Sopani Muplih, mengaku sebagai kader partai dirinya prihatin atas peristiwa penangkapan Ketua umum partainya tersebut.

Namun, Budi tak ingin berkomentar banyak. Dia mengaku masih menunggu kepastian sikap dari DPP PPP.

“Iya kami juga dengar dan memonitor kabar itu. Intinya kami belum bisa menanggapi banyak hal,” katanya, saat ditemui saat menghadiri Deklarasi Damai jelang Pileg dan Pilpres 2019, di Komplek Kantor Pemkab Purwakarta, Jumat (15/3/2019).

Baca Juga:  Hendak ganti Ban yang Bocor, Sopir Truk Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Tol Cipali

Budi mengaku, kasus OTT Ketum PPP tidak akan berpengaruh pada kerja-kerja elektoral partai menuju Pemilu 2019. Ia menunggu kepastian Informasi dan sikap dari DPP PPP. PPP di Purwakarta akan tetap fokus pada agenda Pemilu di April 2019.

“Kami prihatin, saya mohon doa dan supportnya semua pihak, semoga kita dapat menghadapi semua ini dengan lancar dan bagi saya ini sebuah tantangan sebuah ujian untuk kita naik peringkat mungkin,” katanya.

Baca Juga:  Anies: FKUB Miliki Peran Penting untuk Jaga Persatuan

Sementara itu, pengamat politik Purwakarta Suseno, mengatakan bahwa penangkapan OTT Romahurmuziy oleh KPK adalah kiamat bagi elektabilitas partai PPP. Terutama di Purwakarta.

Dirinya menilai masalah dua kubu di tubuh PPP dan kini terkait OTT Ketum PPP, adalah penyebab merosotnya potensi pemilih partai tersebut pada 17 april mendatang.

“Suara PPP di Purwakarta akan tergerus. Soal dua kubu, OTT Ketumnya, juga kasus korupsi DPRD Purwakarta, ini yang akan mempengaruhi. Kiamat kecil bagi PPP,” ujar Suseno via seluler.

Baca Juga:  Lawan Teroris, Pos Kamling Harus Digalakan Lagi

Untuk meminimalisir hal itu, ia berharap PPP Purwakarta segera melakukan akselerasi dan manuver positif untuk mempertahankan elektabilitas partai.

“PPP partai besar dan punya sejarah panjang. Untuk itu, semua kader PPP harus segera menyolidkan diri dan mengencangkan ikat pinggang. Waktu tinggal 30 harian lagi,” pungkasnya. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat