JABARNEWS | PURWAKARTA – Kecamatan Sukasari dengan lima desa berpenduduk sekitar 14.500 jiwa. Selain infrastrukturnya kurang memadai, hal lain yang sangat memprihatinkan di daerah ujung barat Kabupaten Purwakarta itu adalah sarana kesehatan. Khususnya sarana rawat inap dan fasilitas ibu melahirkan (Poned).
Keberadaan satu-satunya Puskesmas tanpa ruang rawat inap dan pelayanan persalinan di wilayah tersebut dianggap sangat merepotkan warga yang mengalami sakit dan harus menjalani perawatan. Bayangkan saja, jarak ke pusat kota Purwakarta, mencapai kurang lebih 40 kilometer.
Belum lama ini terjadi, salah satu warga di sekitar ibu kota kecamatan, mengalami sakit dan dinyatakan harus dirawat. Mau tidak mau, karena di kecamatan tersebut belum terdapat fasilitas rawat inap, warga tersebut harus dirujuk ke rumah sakit yang berada di pusat kota.
“Yang jadi bikin repot, keluarga si pasien lupa tidak membawa rujukan dari Puskesmas, terpaksa harus balik lagi, dan ini memakan waktu dan jarak tempuh yang jauh,” kisah salah satu tokoh masyarakat Desa Kertamanah Kecamatan Sukasari, Dirman kepada awak media, Sabtu (9/5/2019).
Kang Dirman juga mengeluhkan fasilitas Puskesmas yang ada di Kecamatan Sukasari yang hanya beroperasional hingga pukul 12.00 WIB.
“Jika kondisi darurat, terkadang warga harus berobat ke daerah Loji, Kabupaten Karawang,” kata Kang Dirman.
Ia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih, terutama dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat dan memberikan solusi terbaik masalah kesehatan bagi warganya.
“Terutama layanan kesehatan menjadi dekat dan mudah diakses dapat lebih cepat terwujud di Kecamatan Sukasari,” harapnya. (Gin)
Jabar News | Berita Jawa Barat