JABARNEWS | SUKABUMI – Sebanyak 95 Kepala Keluarga (KK) atau 320 jiwa di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, mendapat pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
“Untuk Selasa (9/7) distribusi air bersih kami fokuskan di Kampung Pasirkuda, RT 18/05, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung. Penyaluran ini karena warga di kampung tersebut sudah kesulitan mendapatkan air bersih dampak dari bencana kekeringan,” kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa (9/7/2019)
Adapun distribusi ini dilakukan setalah adanya permintaan dari warga yang dilanjutkan oleh pemerintah desa setempat ke BPBD. Air bersih itu disalurkan dengan truk tanki
Untuk volume air yang disalurkan sebanyak 5 ribu liter. Air bersih ini merupakan koordinasi dari PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai langkah upaya meminimalisasikan penderitaan warga yang terdampak bencana kekeringan ini.
Daerah ini setiap tahunnya khususnya pada musim kemarau menjadi langganan kekeringan. Upaya yang dilakukan pihaknya seperti pipanisasi cukup sulit karena minimnya sumber air untuk dialiri ke permukiman warga.
Bahkan, sumber air bersih dan sumur warga sudah beberapa minggu terakhir ini kering. Meskipun ada airnya tetapi keruh, kotor dan mengeluarkan bau sehingga tidak bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
Meskipun belum ditetapkan status siaga darurat bencana kekeringan, tetapi langkah penanggulangan bencana kekeringan ini dilakukan pihaknya sejak dini. Apalagi informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemarau pada tahun ini diprediksi akan cukup panjang.
“Distribusi air bersih ini disesuaikan dengan permintaan dari pihak desa atau bisa menghubungi langsung BPBD. Namun dalam penyalurannya mendahulukan daerah yang paling parah mengalami kekeringan khususnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.
Sementara, untuk lahan pertanian yang kekeringan dalam penanggulangannya, BPBD berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi sebab pihaknya lebih fokus dalam menanggulangi korban atau warga. (Ara)
Jabar News | Berita Jawa Barat