Stadion GBLA Dikabarkan Terbengkalai, Ini Kata Menpora

JABARNEWS | BANDUNG – Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kini dikabarkan rusak dan terbengkalai. Menanggapi informasi tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Imam Nahrawi mengatakan akan mendalami terkait kabar kondisi Stadion GBLA itu.

“Beri kesempatan saya untuk mendapat informasi lebih lanjut ya,” kata Imam usai membuka gelaran Porpamnas di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kota Bandung, Senin (15/7/2019).

Walaupun dirinya belum mendapat kabar lebih lanjut terkait terbengkalainya Stadion GBLA, baik dari pengelola maupun pemerintah setempat, menurutnya setiap stadion perlu mendapat pemeliharaan yang baik.

Baca Juga:  DPRD Jabar Desak Pembangunan Tol Cisumdawu Dipercepat

“Yang pasti saya berharap stadion yang kita miliki ini harus dirawat, dijaga karena kita sedang menghadapi event dunia,” tambah dia.

Menurutnya dalam beberapa waktu yang akan datang, Indonesia akan menghadapi sejumlah perhelatan olahraga tingkat internasional. Maka dari itu Stadion GBLA sebagai ikon kebanggaan warga Jawa Barat perlu dipelihara karena dapat menjadi aset pendukung sejumlah perhelatan dan event bergengsi tersebut.

Baca Juga:  Cegah Kanker Dengan Buah Naga, Berikut Penjelasanya

“Seperti kejuaraan dunia sepak bola U-20, belum lagi kita menyiapkan multi event seperti piala dunia di masa yang akan datang,” kata dia.

Belakang ini ramai di media sosial unggahan foto terkait kondisi Stadion GBLA yang cukup tidak terawat. Rumput ilalang yang tinggi, sampah berserakan, sampai penampakan kondisi toilet yang memprihatinkan.

Stadion GBLA juga mengalami keretakan pada sejumlah bagian bangunan dan tanah yang amblas. Hingga kini, stadion itu belum kembali digunakan Persib Bandung sebagai kandang sejak tragedi pembunuhan supporter Persija Jakarta.

Baca Juga:  Sukses Digelar di Bogor, Halimun Youth Camp Akan Jadi Event Tahunan

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Eddy Marwoto membantah jika ada fasilitas di GBLA yang hilang atau dicuri. Sebab, kata dia ada aparat keamanan termasuk pengelola yang berjaga untuk menjaga keamanan.

“Jadi apa yang diberitakan tidak benar. Kita ada pemeliharaan walaupun (dana) tidak besar. Dan itu bohong kalau ada informasi (fasilitas hilang),” kata Eddy. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat