Tingkatkan Potensi Masyarakat Pesisir, FMIPA UI Kembangkan Kepiting Makara

JABARNEWS | DEPOK – Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat pesisir melalui budi daya kepiting di Desa Sukarame, Carita, Pandeglang, Banten. Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) mengembangkan kolam kepiting makara sebagai model pengembangan.

“Inisiasi kami untuk membentuk kolam kepiting makara diharapkan dapat menjadi salah satu sumber penghasilan warga setempat,” kata Ketua Pengabdian Masyarakat FMIPA UI Dimas Haryo di kampus UI Depok, Kamis (8/8/2019).

Dia mengatakan kombinasi sistem vertikal dan horizontal dalam kolam kepiting makara akan mendorong efisiensi dan efektifitas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah pesisir.

Baca Juga:  Misteri Serangan Hewan Buas di Desa Gandasoli, Diduga Harimau dari Hutan Gunung Salak

Tahapan kegiatan terkait dengan kolam kepiting makara, meliputi pembenihan, pembuatan pakan berbasis potensi wilayah, pengenalan teknologi minatransporter, dan pengenalan teknologi untuk mengonversi kepiting bakau menjadi kepiting soka yang lebih diminati dan mempunyai potensi ekspor yang baik.

Pada program itu, Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UI bekerja sama dengan Yayasan Pandu Cendekia serta didukung Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI). Desa Sukarame merupakan daerah wisata yang terimbas tsunami Selat Sunda pada 2018.

Masyarakat di daerah tersebut sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata, namun akibat bencana tersebut, kunjungan wisatawan ke daerah Carita menurun sehingga berdampak langsung pada penurunan kesejahteraan warga setempat.

Baca Juga:  Ustadz Hanan Attaki Resmi Jadi Warga NU, Begini Ceritanya

Untuk memastikan adanya keberlanjutan, kata dia, program pengabdian masyarakat itu dilaksanakan dengan melibatkan warga, dari mulai pembuatan kolam, media kepiting, pembibitan, perawatan, hingga panen sesuai dengan standar yang telah dibuat.

Tokoh masyarakat setempat, Didi, bersyukur desanya dijadikan tempat pelaksanaan program kolam kepiting makara.

Ia menjelaskan bahwa dengan adanya program itu akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal. Harapannya, katanya, program itu bisa berkelanjutan dan lebih dikembangkan ke komoditas yang lainnya, seperti udang dan ikan.

Baca Juga:  Bikin Ngilu! Ini Kronologi Seorang Ayah Potong Kemaluan Anaknya di Tasikmalaya

Ketua Yayasan Pandu Cendekia, Fajar R. Budiman, mengharapkan keberadaan kolam kepiting makara dapat menjadi alternatif model pembangunan daerah pesisir yang berkelanjutan, membuka peluang kerja bagi masyarakat Desa Sukarame dan sekitarnya, serta salah satu tujuan wisata di Carita yang mampu menarik kedatangan wisatawan.

Diharapkan masyarakat terus aktif menjaga kelestarian mangrove di wilayah tersebut, karena selain melindungi lingkungan, mangrove juga merupakan sumber pakan untuk kepiting yang dibudidayakan, sehingga keberlangsungan program ini juga sangat bergantung pada kelestarian kawasan mangrove itu sendiri. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat