JABARNEWS | PURWAKARTA – Penanganan tidak tepat atau penularan tuberkulosis dari seseorang ke orang lain bisa memicu bakteri penyebab tuberkulosis untuk mengembangkan daya tahan terhadap obat antimikroba yang dikonsumsi, atau dikenal juga dengan kondisi TB MDR.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, Deni Darmawan meminta para penderita TB (Tuberkolosis) untuk tidak malu memeriksakan kondisi kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat.
Terutama penderita TB yang masuk dalam kategori Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR) atau penderita TB yang kebal terhadap obat TB.
“Ya cukup berbahaya, karena kan penyakit ini malah menolak obat, jadi perlu ada penanganan khusus,” ujar Dokter Deni, Kamis (22/8).
Di wilayah Kabupaten Purwakarta, terdapat penderita TB yang terdata kurang dari 10. Akan tetapi di salah satu wilayah satu orang meninggal akibat penyakit ini.
“Kalau data emang kurang dari 10, tetapi bahaya juga apalagi untuk anak-anak,” katanya.
TB-MDR ini menurutnya, penyakit yang memiliki resistensi yang cukup besar, terutama pada orang yang pernah mengidap TB sebelumnya.
Adapun penderita bisa didiagnosa TB-MDR, Deni menjelaskan hal itu kembali pada kesadaran penderita sendiri. Rata-rata kebanyakan akibat mangkir dalam pengobatan.
“Yang sulitnya kesadaran dari masyarakat atau penderita itu sendiri kebanyakan mangkir dari pengobatan, kalau perlu jangan malu untuk periksa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat,” tandasnya. (Red)
Jabar News | Berita Jawa Barat