JABARNEWS | PURWAKARTA – Pihak Disporaparbud Kabupaten Purwakarta mengaku akan mengusut adanya dugaan pungli retribusi pemakaian sarana olahraga di wilayahnya.
Dugaan pungli tersebut mencuat setelah adanya pemberitaan adanya pengurus Forum OSIS MPK Purwakarta (Fompa), mengaku mendapat teguran dan “ancaman” yang diduga dilakukan oleh “oknum pejabat” di kantor Disporaparbud karena belum membayar retribusi pemakaian sewa GOR Futsal di komplek Purnawarman.
“Hingga saat ini pihak kita belum ada menerima bukti pembayaran retribusi terkait pemakaian GOR Futsal yang digunakan oleh Fompa untuk melaksanakan acara lomba Fompa Futsal Competition (FFC) ke-2,” kata Sekretaris Disporaparbud Purwakarta, Heri Anwar, Rabu (25/9/2019).
Heri mengaku akan melakukan penelusuran kepada siapa pihak Fompa membayar retribusi pemakaian sewa GOR Futsal dengan nilai uang sebesar Rp6 juta tersebut, karena tidak ada satupun pegawai Disporaparbud yang merasa menerima uang itu.
“Perbuatan ini jelas mencemarkan nama baik Disporaparbud Purwakarta, secepatnya akan kita usut,” tegasnya.
Sementara itu pengurus Asosiasi Futsal se-Kabupaten Purwakarta Aan menyebutkan uang yang diserahkan pihak Fompa untuk membayar sewa GOR untuk kegiatan FFC ke-2.
“Memang pihak Fompa menitipkan uang sebesar Rp6 juta kepada saya untuk membayar uang sewa GOR Futsal, dan saat ini uang tersebut masih utuh,” ujarnya saat ditemui Jabarnews.com, Kamis (26/9/2019).
Aan mengaku menerima uang titipan tersebut semata-mata untuk membantu pihak Fompa untuk menyewa GOR Futsal yang digunakan sebagai lokasi lomba FFC ke-2.
Hal itu dilakukannya karena pihak Fompa tidak mengetahui, jika untuk menggunakan GOR Futsal untuk sebuah kegiatan harus melalui mekanisme dan membayar retribusi kepada pemerintah setempat.
“Karena mereka tidak tahu, makanya saya bantu untuk menyelesaikan semua persyaratan untuk bisa menggunakan GOR Futsal,” ucapnya.
Selain itu, ia sangat menyesalkan atas adanya tudingan mengenai penyalahgunaan uang administrasi kepadanya. Karena acara Fompa ini merupakan kepanjangan tangan dari program Asosiasi Footsal Kabupaten Purwakarta.
Ia hanya berniat membantu panitia untuk proses administrasi yang dianggap akan sulit, dan bantuan itu rutin dilakukankan tiap tahunnya,
“Sudah menjadi agenda rutin dengan Fompa, sudah 2 tahun berlangsung mengadakan agenda kompetisi futsal antar pelajar dari Program Asosiasi Futsal Purwakarta berkomitmen dengan Fompa,” ujarnya.
Ia pun menganggap kejadian ini terjadi akibat tidak adanya koordinasi dengan baik antara Fompa dan Asosiasi, panitia tahun ini sehingga terjadi miss komunikasi.
Selain itu, Aan mengaku sudah mengirimkan surat kepada Bupati Purwakarta untuk meminta dispensasi untuk tarif sewa GOR Futsal bisa menjadi lebih murah. Sehingga nantinya sisa uang yang dititipkan akan dikembalikan kepada pihak panitia acara. (Ibl)