JABARNEWS | MAJALENGKA - Sejumlah warga yang tinggal di dekat ruko taman Hanna Sakura Cigasong ketakutan ketika mendengar dua kali letusan tembakan pada malam insiden penembakan yang terjadi Minggu malam (10/11/2019) sekira pukul 23.00 WIB. Mereka tak berani keluar karena melihat pertengkaran dua kubu, yang awalnya saling adu mulut.
Pemilik warung yang lokasinya tak jauh dari ruko tersebut, dengan jarak sekitar 30 meter ke tempat kejadian perkara membenarkan bahwa ada kejadian pertengkaran dan letusan suara. Bahkan puluhan orang sempat mengopi di selasar warung miliknya.
Pemilik warung, Asep Herdiyana (26) mengatakan puluhan orang memang sempat mengopi di warungnya. Awalnya ia tidak mengira akan terjadi pertengkaran. Namun, ketika hendak tutup, ia mendengar ada suara letusan, hanya saja belum yakin bahwa itu suara tembakan.
“Saya melihat ke lantai atas, memang ada keributan. Tapi saya nggak tahu itu suara letusan tembakan. Yang saya dengar suaranya cukup keras. Suasana malam kan begitu hening. Kendaraan di jalan nggak ada yang lewat,” ungkapnya, saat ditanya jabarnews.com, Selasa malam (12/11/2019).
Asep menambahkan dua suara yang terdengar tersebut, langsung membungkam warga di sekitaran ruko. Sehingga yang tadinya masih buka pun menutupnya. Mereka tak berani keluar meskipun untuk melihat.
”Waktu itu sekitar jam 12 an malam, karena warung saya tutup biasanya jam setengah satu atau jam satu dini hari,” ujarnya.
Asep menjelaskan bahwa puluhan orang itu memang sempat ngopi cukup lama di depan warungnya.
“Hampir sekitar satu jam nongkrong di sini,” tandasnya.
Seperti diketahui, petugas kepolisian mulai menyelidiki dugaan penembakan yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Majalengka berinisial IN terhadap kontraktor bernama Panji Pamungkasan di Ruko Hana Sakura, Cigasong pada Minggu (10/11/2019) sekitar pukul 23.00 WIB.
Diduga pelaku penembakan tersebut adalah IN yang merupakan anak dari Bupati Majalengka, Karna Sobahi. (Rik)