Penularan Coronavirus Mengintai Indonesia

JABARNEWS | JAKARTA – Dunia sedang dikejutkan dengan penyebaran virus pernapasan misterius yang dikenal sebagai coronavirus. Virus pneumonia ini diketahui pertama kali mewabah di Wuhan, China, dan menyebar ke beberapa negara seperti Thailand, Jepang, hingga Korea Selatan.

Kekhawatiran penyebaran coronavirus semakin menjadi menjelang liburan tahun baru imlek, karena ratusan penduduk China berbondong-bondong pergi ke luar negeri untuk berlibur.

Sejauh ini, pemerintah China telah mengkonfirmasi ada dua orang yang tewas akibat wabah coronavirus, sementara itu 45 orang terinfeksi dengan wabah berpusat di sekitar pasar ikan di pusat kota Wuhan, sebuah kota yang berpenduduk 11 juta orang.

Namun, menurut para peneliti dari Pusat Analisis Penyakit Menular Global MRC di Imperial College London, jumlah orang yang terpapar coronavirus di kota Wuhan diperkirakan lebih banyak dari apa yang diumumkan oleh pemerintah China, dengan jumlah hampir menyentuh 1.700 orang. Dugaan ini berdasarkan fakta temuan kasus coronavirus di luar negeri, seperti Thailand dan Jepang.

Baca Juga:  Polisi Sukabumi Buru Pelaku Penusukan Supir Ojol

Coronavirus sendiri diidentifikasi masih satu jenis dengan MERS-CoV dan SARS-CoV. Virus ini menyebar lewat binatang ke manusia, di mana 80 persen penyakit baru berasal dari zoonosis, yakni penyakit dan infeksi yang ditularkan dari hewan vertebrata seperti anjing, babi, tikus, sapi, ayam dan lain-lain.

Coronavirus bisa menyebabkan beberapa gejala umum, seperti demam, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas. Gejala lebih parah bisa menimbulkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal hingga kematian.

Menanggapi hal ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan beberapa langkah untuk mencegah virus masuk ke Indonesia.

Kemenkes juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di China agar tidak berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup. Jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang yang memiliki gejala demam, batuk, dan susah bernapas, agar segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga:  Lahirkan Generasi Paripurna, Uu Ruzhanul Ulum Minta Kepala Sekolah Lakukan Ini

“Jika ada tanda-tanda seperti itu, agar segera ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan hygiene diri termasuk cuci tangan. Itu yang saya minta terus digalakkan di lingkungan masyarakat,” ujar Menteri Kesehatan, Terawan, seperti dikutip dari situs resmi Kemenkes.

Selain itu, Kemenkes juga mengimbau agar masyarakat selalu memantau isu terkini terkait penyebaran virus corona, dan meningkatkan kemampuan pencegahan, memperbaiki perilaku, dan meningkatkan pengetahuan terkait coronavirus.

Sementara itu, Siti Nadia, Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, menambahkan, Kemenkes juga telah melakukan upaya preventif dan deteksi terutama di pintu-pintu masuk negara, didukung dengan kemampuan rumah sakit maupun klinik-klinik yang ada. Salah satunya meningkatkan pemantauan di setiap bandara, terutama penerbangan dari China ke Indonesia.

Baca Juga:  Terlapor Kasus Pemukulan Wartawan Purwakarta Tidak Hadir Pemanggilan

“Sampai sekarang kasusnya memang belum ada yang dilaporkan di Indonesia. Tapi, Kemenkes telah menyiapkan thermal scan di 135 pintu masuk negara, di bawah koordinasi 44 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di pintu masuk udara, laut, dan darat,” ujar Siti, dilansir dari laman Kumparan.com.

Selain itu, kata Nadia, Kemenkes juga membagikan health alert card kepada para pengunjung yang dari atau ke China. Health alert card sendiri berisi penjelasan gejala dan pengetahuan seputar coronavirus, sehingga para pengunjung yang merasa telah terpapar agar segera mengunjungi fasilitas kesehatan.

Terakhir, kata Nadia, Kemenkes telah meningkatkan kesiapsiagaan di setiap layanan kesehatan. Salah satunya dengan menyiapkan laboratorium untuk mengantisipasi new emergency.

“Hingga kini, jejaring juga sudah dibentuk, diperkuat, dan diperluas mulai dari universitas, lembaga penelitian, dan rumah sakit yang akan membantu mengambil spesimen-spesimen dari kasus yang dicurigai,” katanya. (Red)