JABARNEWS | BANDUNG – Institute Teknologi Bandung (ITB) akan membatasi perjalanan seluruh civitas akademica dan seluruh tenaga kependidikan ITB. Hal tersebut sebagai upaya pencegahan virus corona (Covid-19).
Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah mengatakan setiap warga kampus ITB harus meminta persetujuan pimpinan unit kerja dengan tembusan kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya (WRSD) ITB.
“Bagi yang diberikan izin, mohon untuk mengikuti prosedur kesehatan berdasarkan ketentuan pemerintah Republik Indonesia dan otoritas kesehatan setempat,” kata Reini saat konferensi pers di Gedung Sasana Budaya (Sabuga), Bandung, Senin (2/3/2020).
Bagi yang baru kembali dari perjalanan luar negeri seperti China, Korea, Jepang, Singapura, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, India, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman, Perancis, Inggris, Iran, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait dan Belanda harap untuk membatasi interaksi dengan warga kampus ITB dan keluarga selama 14 hari.
“Jika dalam masa 14 hari, warga kampus ITB yang bersangkutan mengalami demam, pilek, sesak dan yang lainnya. Mohon untuk segera memeriksakan diri ke klinik Utama Bumi Ganesa (BMG) ITB dan mengirimkan hasil check-up ke WRSD,” jelasnya.
Selain itu, Reini menyebut, bagi warga kampus yang melakukan perjalanan ke negara tersebut, dalam kurun waktu satu bulan terakhir, untuk segera melaporkan kedatangannya kepada pimpinan unit kerja.
“Bagi warga kampus ITB yang pernah mengalami demam, batuk, pilek, sesak dan lainnya sejak kepulangan, mohon untuk segera memeriksakan diri ke klinik BMG ITB,” jelasnya. (Rnu)