9 Bulan Warga Korban Banjir Tunggu Janji Ganti Rugi KCIC

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Sejumlah warga di Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, menagih uang ganti rugi yang dijanjikan PT KCIC.

Ganti rugi tersebut terkait dengan kompensasi dampak banjir yang terjadi akibat adanya pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada awal tahun 2020.

Salah seorang warga, Enok Siti Aminah (61) mengaku masih menunggu janji dari KCIC untuk mengganti kerugian akibat banjir. Sudah sembilan bulan berlalu, kompensasi yang dijanjikan belum pernah diterima.

Baca Juga:  Bupati Bekasi Sebut Akan Relokasi Omah Buruh

“Sampai sekarang janji itu belum ada. Padahal akibat banjir, perabotan rumah, barang dagangan, kulkas, motor, dan rumah saya rusak,” kata Enok, Kamis (10/9/2020).

Kalau dihitung-hitung dari pendataan Dinas Sosial, terang dia, kerugian yang dialaminya mencapai Rp 350 juta. Sebelum ada proyek kereta cepat, dia dan warga lain di Kampung Lebaksari tidak pernah kebanjiran.

Namun, sejak ada proyek tersebut, tahun ini saja sudah tiga kali mengalami kebanjiran dengan ketinggian air hingga sepinggang orang dewasa.

Baca Juga:  Tanggal 14 Agustus Mendatang, Enam KA Argo Cheribon Kembali Dijalankan

Pertama adalah di pergantian awal tahun ini, lalu di bulan April 2020 sebanyak dua kali hanya dalam selang waktu dua hari.

Pertanyaan warga soal kompensasi selalu dijawab tidak jelas oleh pihak KCIC. Beredar informasi, jika persoalan ini sudah selesai karena ada kesepakatan dengan pemerintah desa.

Akan tetapi, masyarakat tidak pernah mengetahui apa isi dari kesepakatan yang ditandatangan pihak desa itu karena tidak dilibatkan.

“Kalau menanyakan, kami seperti dipingpong, harus ini, harus itu. Padahal kan kami cuma ingin menagih janji yang sudah disampaikan,” sambungnya.

Baca Juga:  Walhi Jabar: Pembangunan Waterboom Sesar Lembang Banyak Masalah

Warga lainnya, Deni mengaku jika sampai kini belum menerima kompensasi ganti rugi akibat banjir yang dijanjikan pihak KCIC.

Dia pun mengaku banyak perabotan rumahnya yang rusak karena terendam banjir. Apalagi saat banjir diawal tahun yang datang tiba-tiba dan genangan air cukup tinggi.

“Belum ada ganti rugi, padahal sudah dijanjikan. Kalau saya kerugiannya sekitar Rp40 juta,” sebutnya. (Yoy)