JABARNEWS | BANDUNG – Body Fit Class mengajak warga binaan Lapas Perempuan Bandung untuk sadar akan pentingnya kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat jasmani rohani dalam menghadapi masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Creator Body Fit Class, Anoy Roz mengatakan, warga binaan Lapas Perempuan Bandung untuk menerapkan konsep hidup sehat bugar strong dan fun dengan sebuah kelas kebugaran yang memadukan olahraga fitness, senam aerobic, yoga, meditasi dan edukasi tentang knowledge mainset pola hidup sehat, menyemangati, memotivasi serta tanya jawab diet sehat.
Dia mengatakan, konsep hidup sehat bugar strong dan fun melalui Body Fit Class yang digagasnya bisa membantu meningkatkan imun tubuh agar daya tahan tubuh tetap kuat. Apalagi, lanjut dia dalam situasi dan kondisi saat ini, masyarakat wajib meningkatkan protokol kesehatan dari luar maupun dari dalam.
“Program Konsep Body Fit Class yang saya gagas ini untuk meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh yang kuat dalam menghadapi pandemi utk dibiasakan Olahraga jadi Suatu Kebutuhan yang bisa Mereka Lakukan di Lapas. karena olahraga Body Fit ini adalah olahraga fitness dengan badan kita sendiri tanpa memakai alat,” kata Anoy kepada jabarnews.com via sambungan telepon, Sabtu (12/9/2020).
Personal Trainer Fitness, Instruktur Senam Aerobic yang juga seorang Atlet Binaragawati Indonesia Berprestasi ini menyebut, konsep Body Fit Class ini memadukan olahraga Fitnes, Senam Aerobic, Yoga dan Edukasi yaitu dari mulai 5 menit Warming Up, 5 menit Stretching dinamis Aerobic, 40 menit Body weight fitness Workout, 5 menit Joged Fit Fun, 5 menit CoolingDown (Stretching Statis Yoga) dan 3 menit Meditasi Serta ditutup dng Edukasi Knowledge Mainset Pola Hidup sehat.
Menurut Anoy Roz, jika dilakukan secara konsisten, program Body Fit Class ini bisa membuat tubuh lebih bagus terbentuk profesional, kencang, indah, seksi dan tentunya efektif membakar lemak.
“Body Fit Class ini tidak hanya untuk endurance, cardio, sama strenght-nya saja. Tapi ada juga pembekalannya untuk menyemangati, memotivasi semua warga untuk menentukan mainset pola hidup sehat. Kita juga ada meditasi untuk memberikan mainset pola hidup sehat dan memberikan ketenangan hidup agar lebih baik ke depannya Serta Tetap Semangat Perubahan Pola Hidup Sehatnya,” ucapnya.
Ketua Mojang Otot Jabar dan DUTA Club Motor Besar MMC Outsiders itu juga mengaku, sengaja menggelar kelas kebugaran di Lapas tersebut karena sadar para warga binaan di Lapas perempuan bandung juga memiliki hak yang sama untuk tetap sehat dan bugar
“Warga di Lapas perempuan bandung ini juga layak untuk sehat bugar. Saya juga lebih mementingkan perempuan dulu karena memang perempuan ini harus lebih strong daripada laki laki karena perempuan Lebih Banyak Mengurus Rumah dr subuh sampe malam dari dapur, urus rumah, urus anak& melayani suami. Dan Perempuan akan lebih cepat tua dari laki-laki. Jadi Solusi nya agar tetap sehat bugar strong dan awet muda, kita harus semangat menjalankan Pola Hidup Sehat,” jelasnya.
Di masa AKB, Anoy menyampaikan, ada 2 protokol kesehatan yang perlu dipatuhi. Pertama, proteksi dari luar yaitu perlunya memakai masker Jika Bebeprgian, cuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Kedua, harus adanya proteksi dari dalam meliputi kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat bugar dengan rajin berolahraga, memakan makanan sehat yang bergizi, berprotein bernutrisi yangg seimbang, istirahat yang cukup, minum vitamin, minum air mineral yang cukup, berpikir positif dan banyak berdoa.
“Jadi selain untuk menjalankan protokol kesehatan untuk tetap mematuhi adaptasi kebiasaan baru dengan memakai masker jika kita bepergian, jaga jarak, cuci tangan sesering mungkin, dan jauhi kerumuan. Tapi kita wajib juga untuk menjalankan proteksi dari dalam. Masa Pendemi jng panik jangan takut tapi tetap Waspada dan tetap berkarya, kreatif dan produktif utk mengahasilkan Income di saat pandemi seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Perempuan (KKPLP) Bandung, Suci Winarsih menyampaikan, warga binaan di Lapas Perempuan Bandung sangat menyambut baik ada pihak yang peduli dan konsen terhadap kesehatan mereka. Apalagi selama pandemi, Lapas Perempuan Bandung tidak sembarangan mendatangkan orang karena situasi pandemi yang tidak memungkinkan.
“Teh Anoy Roz ini sudah 3 kali datang ke sini, dan alhamdulillah antusias dari warga binaan untuk mengikuti Body Fit Class AnoyRoz yang diselenggarakan dari setiap acaranya itu selalu menyambut baik karena untuk mereka juga. Jadi nanti mereka bisa menerapkan apa yang telah diajarkan Teh Anoy itu sendiri setiap harinya,” kata Suci.
Dia mengatakan, pada awal kemunculan pandemi Covid-19, Lapas Perempuan Bandung tidak menyelenggarakan kegiatan olahraga yang memicu adanya kerumunan. Hal ini untuk mematuhi aturan dari pemerintah terkait social distancing di dalam lapas.
“Selama 3 bulan pertama dari Maret sampai Juni itu, mereka memang hanya melakukan olahraga sendiri saja karena kita juga tidak berani untuk melaksanakan olahraga secara berkerumun. Paling kalau pagi-pagi kita keluarkan untuk berjemur dan olahraga ringan. Jadi olahraga yang mereka sukai apa, paling itu yang kita tetapkan ke mereka,” ungkapnya.
Selama ini, Suci menyebut, lapas perempuan yang dihuni 362 warga binaan ini rutin melaksanakan program olahraga mulai dari zumba hingga aerobic yang dipimpin instruktur dari warga binaan sendiri. Namun dengan adanya kelas kebugaran Body Fot dari Anoy Roz, kata dia, menjadi penyegaran untuk warga binaan lapas.
“Kita tidak selalu mendatangkan orang dari luar paling sekali-sekali saja. Karenanya, harapan ke depan kita berharap sih program ini terus berjalan dan alhamdulillah teh Anoy juga responsif. Dari kemarin ada momen-momen Hari besar Nasional tertentu juga beliau datang ke sini menyelenggarakan acara selanjutnya. Kita menerima baik karena ini manfaatnya juga banyak,” tutupnya. (RNU)