BMKG: Kabar Gempa Bumi 8 SR Akibat Letusan Gunung Krakatau, Itu Hoaks!

JABARNEWS | JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk tidak mempercayai akan terjadi gempa sebesar 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau yang saat ini viral di berbagai WhatsApp Group.

BMKG meminta masyarakat untuk tidak mempercayai rekaman suara (voice note) mengatasnamakan Andre yang menyebutkan akan terjadi gempa di Gunung karakatau, dan dipastikan hal tersebut merupakab Hoaks arau kabar palsu.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon Bertambah 53 Orang

“Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG adalah berita bohong (hoax) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono kepada wartawan, Sabtu (3/10/2020).

Menurut Rahmat, rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya sehingga tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat.

Baca Juga:  Pasca Sultan Arief Wafat, Siapakah Pengganti Pemimpin Keraton Kasepuhan Cirebon?

”Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskannya rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti,” katanya. 

Untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api, kata dia, masyarakat dapat menghubungi lembaga yang berwenang, yaitu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM. Sedangkan untuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas gempa tektonik, masyarakat bisa mendapatkan dari BMKG.

Baca Juga:  Si Jago Merah Lumat Habis Gudang Tambak Udang Di Cirebon

”Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan/magnitudo gempa bumi akan terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi,” tegasnya. (Red)