JABARNEWS | GROBOGAN – Penyebab padamnya Api Abadi di Mrapen, Grobogan karena adanya pengeboran yang berada di lahan berjarak 150 meter dari lokasi kejadian. Sebab, saat terjadi pengeboran muncul api dan semburan gas.
“Ada dugaan sementara pengeboran milik minimarket, kedua kemungkinan adanya retakan dalam tanah sehingga pasokan gas tertutup,” kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Grobogan, Haerudin dilansir dari laman Merdeka.com, Minggu (4/10/2020).
Dia mengungkapkan pengeboran dilakukan oleh pemilik minimarket yang awalnya untuk mencari sumber air tersebut dilakukan 12 September 2020 diketahui tidak sesuai ketentuan. Sehingga api padam 25 September 2020.
“Jadi pemicu sementara pengeboran tidak sesuai ketentuan. Seharusnya, penggalian tidak lebih dari 30 meter, namun itu dilakukan di atas angka tersebut,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya memikirkan sejumlah alternatif agar api abadi kembali menyala. Yakni dengan melakukan pengeboran di sekitar lokasi dan menyambungkan semacam pipa ke mulut lubang Api Abadi Mrapen.
Menurutnya dengan cara tersebut memiliki risiko terjadi kebocoran. Cara ini, menurutnya telah dilakukan pada 1990 ketika nyala Api Abadi Mrapen redup.
“Dulu pernah redup dan kualitas nyalanya berkurang. Lalu dilakukan pengeboran dan penyambungan menggunakan pipa,” ungkapnya. (Red)