JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya optimistis bahwa keberadaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat menumbuhkan pusat ekonomi baru.
Mnurut dia, kegiatan ekonomi baru bisa tumbuh terutama di tiap Transit Oriented Development (TOD) dan stasiun kereta cepat. Dari 152 kilometer jalur KCJB, KCIC membangun empat stasiun dan tiga TOD.
“Kami memiliki komitmen di sepanjang trase kereta cepat, ekonomi masyarakat setempat harus tumbuh berkembang, bukan malah tenggelam,” kata Mirza Soraya di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (30/10/2020).
Dia menyontohkan, di setiap TOD KCJB akan disediakan tempat bagi produk lokal baik berupa kuliner ataupun kerajinan. TOD itu berada di Kotawana, Walini, dan Tegalluar.
“Sekarang ini kami sedang melakukan pendataan produk khas dari setiap daerah yang terkena trase. Nanti produk masyarakat akan dijual di stasiun atau TOD,” tuturnya.
Dia menyebutkannya, Stasiun KCJB tidak akan sama dengan stasiun kereta api biasa. Konsep bangunannya akan lebih menyerupai bandara.
“Ruang komersial yang ada di TOD bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk memajang atau menjual produknya. Diharapkan, usaha masyarakat ini dapat lebih dikenal luas,” ujarnya.
Mirza menambahkan, dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung sekitar 36 menit maka mobilisasi orang akan lebih cepat. Drngan demikian, warga Jakarta yang hendak berwisata ke Bandung dan sekitarnya menjadi lebih mudah.
“Warga Jakarta yang berwisata ke Bandung jumlahnya cukup banyak, terutama pada akhir pekan dan long weekend, apalagi kalau waktu tempuh lebih singkat. Ini menjadi peluang besar untuk pengembangan objek wisata di Bandung,” tandasnya. (Yoy)