Jembatan Penghubung Antar Desa di Kuningan Amblas, Kendaraan Tak Bisa Lewat

JABARNEWS | KUNINGAN – Jembatan yang menghubungkan antar Desa Ciherang dengan Desa Jambar di Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan, amblas akibat diguyur hujan pada Minggu (8/11/2020) dini hari.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja jembatan dengan ukuran panjang 20 meter, tinggi 8 meter dan lebar 6 meter ambruk sehingga tidak bisa dilewati kendaraan baik motor maupun mobil.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan amblasnya jembatan penghubung itu dikarenakan hujan lebat sejak kemarin.

Baca Juga:  BIJB Layani Rute Baru: Kertajati - Medan

“Jadi air saluran irigasi yang deras itu mengikis penyanggah jembatan hingga mengakibatkan jembatan amblas,” katanya.

Ia mengatakan, akses masyarakat Desa Ciherang dan Desa Jambar ini ditempuh dengan jarak 1 kilometer. Namun karena jembatan ambruk, warga harus memutar arah melalui Desa Cikadu sejauh 5 kilometer

Pihaknya juga telah melakukan penanganan darurat sementara. Setelah menurunkan tim assessment, BPBD berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan pihak kecamatan, serta TNI/Polri.

Baca Juga:  Dugan Mark Up AUTP Dinas Pertanian, Kejari Serdang Bedagai Naikkan Status ke Tahap Penyidikan

“Kita langsung memasang rambu-rambu untuk mengamankan di sekitar amblasnya jembatan,” tandasnya.

Kemudian, untuk pembuatan jembatan darurat, masih dilakukan koordinasi bersama aparat Desa Ciherang dan Desa Jambar.

Sementara itu, seorang warga Desa Ciherang, Susanto mengaku, jika kejadian jembatan amblas ini terjadi pada Minggu dini hari tadi. Dalam peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka, karena terjadi pada saat situasi sepi dari aktivitas warga.

Baca Juga:  Sempat ‘Tertidur’ Dampak Pandemi, Kawasan Braga Mulai Menggeliat

“Tadi pagi langsung diasessment pihak terkait, untuk dicari solusinya agar warga bisa kembali beraktifitas dengan normal. Warga harus memutar lebih jauh, apalagi kalau mau ke pasar kecamatan itu lebih jauh lagi bisa 7 kilometeran,” ungkapnya.

Ia berharap, agar pemerintah daerah agar bisa segera mengupayakan solusi secepatnya, sehingga lalu lintas antar desa yang biasa melalui jembatan itu bisa kembali normal. (Red)