Menengok Keindahan Masjid Asmaul Husna yang Diarsiteki Ridwan Kamil

JABARNEWS | TANGERANG – Di seluruh belahan dunia ini terdapat beberapa masjid yang memiliki tampilan indah dan mengagumkan. Salah satunya ialah Masjid Asmaul Husna.

Masjid ini terletak di antara deretan bangunan ruko yang berjajar rapi, di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten. Tepatnya di Jalan Raya Kelapa Dua.

Masjid Asmaul Husna menjadi pembeda, dengan bangunan menarik dan berwarna hijau yang mencolok. Bangunan masjid tersebut merupakan karya arsitek sekaligus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dari halaman depan, nama masjid itu terpampang sangat jelas nama masjid tersebut: Masjid Asmaul Husna. Nama yang diambil untuk masjid itu tentu bukan tanpa alasan.

Dinding bagian luar bangunan masjid yang memiliki luas 2.500 meter persegi itu dihiasi oleh ornamen kaligrafi 99 nama Allah SWT yang mulia, atau lebih dikenal dengan Asmaul Husna.

Baca Juga:  Dana Pilkada 2024 di Kota Banjar Rp14 Miliar, KPU Minta Angka yang Lebih Ideal

Sekilas, penulisan Asmaul Husna itu memang sulit terbaca bagi masyarakat awam. Sebab, penulisan Asmaul Husna itu menggunakan kaligrafi kufi atau jenis kaligrafi Arab tertua.

Bacaan kaligrafi tersebut bisa dibaca oleh jamaah Masjid Asmaul Husna dengan membaca buku panduan yang disediakan oleh pengurus masjid tersebut.

Masjid ini memiliki bentuk kubah yang berbeda dari biasanya. Kubah Masjid Asmaul Husna berbentuk lengkungan tipis yang tidak cembung dan permukaan kubahnya semakin turun menjorok di belakang masjid.

Tidak hanya itu, bentuk menaranya juga unik. Menara Masjid Asmaul Husna berbentuk seperti bambu runcing yang dihiasi bintang dan bulan sabit di atasnya.

Baca Juga:  Ribuan Masyarakat Purwakarta Sambut Kedatangan Anis Baswedan

Masjid Asmaul Husna memiliki 3 pintu dan 3 lantai. Lantai yang pertama digunakan untuk kegiatan keislaman, seperti seminar, resepsi nikah, manasik haji, dan kajian.

Lantai kedua merupakan ruang utama masjid untuk melaksanakan ibadah salat. Di ruangan ini jemaah akan disuguhi cahaya dari lampu bintang dan bulan sabit yang ada di langit-langit masjid.

Perpaduan pencahayaan yang pas dari lampu dengan sentuhan dekorasi dinding dan laintainya menambah kesan mewah pada masjid ini. 

Meski terkesan modern, di sudut ruangan ini terdapat mimbar yang bergaya tradisional. Mimbar itu terbuat dari kayu dan berwarna coklat matang.

Baca Juga:  TB Mulyana Pastikan Jalur Selatan Cianjur Sudah Bisa Dipakai Mudik

Sementara pada lantai ketiga masjid merupakan ruang tambahan yang digunakan untuk ruang tambahan buat Shalat Jumat. Soalnya, Shalat Jumat tidak cukup hanya menggunakan lantai dua.

Pembangunan Masjid Asmaul Husna terwujud berkat kerja sama tiga unsur, yaitu Pemerintah Kabupaten Tangerang, pengembang Summarecon Serpong dan Paramount Land, serta warga muslim Gading Serpong. 

Masjid Asmaul Husna dibangun pada tahun 2010, dan diresmikan oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar pada 6 Desember 2013. Peresmian masjid ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Prasasti ditandatangani oleh Zaki Iskandar, Ismet Iskandar (mantan Bupati Tangerang) selaku penggagas, Johanes Mardjuki selaku perwakilan Manajemen Summarecon Serpong, serta Ervan Adi Nugroho selaku Manajemen Paramount Land. (Red)