Panglima TNI Sebut Medsos Digunakan Untuk Sebarkan Paham Radikalisme dan Terorisme

JABARNEWS | JAKARTA – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyoroti tugas TNI di daerah perbatasan, daerah rawan konflik dan beberapa daerah yang terkena musibah bencana alam, serta garda terdepan dalam memerangi Covid-19.

Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Pimpinan TNI 2021 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16/2/2021).

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh prajurit yang ditugaskan di wilayah perbatasan seperti Indonesia-PNG. Wilayah rawan yang saat ini menjadi perhatian kita semua seperti di wilayah Papua, Intan Jaya khususnya adalah di titik-titik komando taktis Sugapa, Hitadipa, Titigi, Mamba dan yang lainnya,” kata Hadi dalam keterangan yang diterima.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Gandeng Blibli.com Dukung Kreativitas UMKM

Seperti diketahui bahwa beberapa waktu lalu TNI terlibat sangat intens dalam berbagai peristiwa yang menjadi sorotan publik. Tugas tersebut diantaranya penanggulangan kelompok bersenjata di Papua, distribusi Vaksin Covid-19, jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182, bencana alam gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan, tanah longsor di berbagai daerah lainnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa seluruh prajurit TNI beserta seluruh alutsistanya siap dan siaga hadir di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, saya apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada prajurit yang rela untuk melaksanakan tugas demi stabilitas keamanan di NKRI,” ucapnya.

Baca Juga:  Bantu Bapaknya yang Sakit Paru-Paru, Siswi di Kabupaten Batubara Kerja Keras Biayai Tiga Adiknya

Hadi menyampaikan bahwa Rapat Pimpinan TNI tahun 2021 juga membahas beberapa isu strategis yang terjadi seperti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang telah melahirkan ‘senjata sosial baru’ yaitu internet, siber dan media sosial yang harus menjadi perhatian bersama.

“Kekuatan medsos telah menggulirkan kerusuhan di beberapa negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Myanmar dan Thailand,” ujarnya.

Baca Juga:  Dua Roko Ludes di Subang Ludes Dilalap Si Jago Merah

Menurut Hadi, kekuatan internet dan medsos telah digunakan untuk menyebarkan paham radikalisme dan terorisme. Dimana dunia maya telah menjadi domain untuk perekrutan generasi radikal dan teroris yang juga memanfaatkan media sosial untuk propaganda-propagandanya.

Oleh karena itu, Hadi melanjutkan bahwa Rapat Pimpinan TNI Tahun 2021 merupakan kesempatan untuk melakukan refleksi atas pelaksanaan tugas pokok TNI kedepan.

“Dinamika lingkungan strategis harus dihadapi dengan perhitungan yang cermat dan terukur agar dapat menjadi keuntungan bagi kepentingan nasional,” tutupnya. (Red)