Jalani Vaksin Covid-19 Tahap Dua, Dandim 0619 Purwakarta Rasakan Ini

JABARNEWS | PURWAKARTA – Komandan Distrik Militer (Dandim) 0619/Purwakarta, Letkol Arm Krisrantau Hermawan menjalani Vaksinasi Covid-19 dosis kedua. Vaksinasi dilaksanakan di Puskesmas Purwakarta Kota, di Jalan Siliwangi, pada Kamis (18/2/2021).

“Syukur alhamdulillah, disuntik kali kedua ini, perasaannya sama saat mendapatkan suntikan pertama. Biasa-biasa saja,” ungkap pria yang akrab disapa Kris itu.

Dandim mengaku, pascavaksinasi tersebut tidak ada efek samping yang terasa setelah disuntikan vaksin tersebut dan merasakan tubuh lebih segar.

Baca Juga:  Vaksinasi Lansia di Kota Tebing Tinggi Rendah, Hanya 39,79 Persen

“Yang pasti, vaksinasi Covid-19 ini aman, halal dan menyehatkan. Untuk itu, warga masyarakat jangan ragu dan khawatir. Saya juga mengimbau dan mengajak masyarakat Purwakarta agar jangan takut melakukan vaksinasi karena sudah jelas aman dan halal,“ tutur Kris.

Menurutnya, salah satu upaya pemerintah untuk menghambat laju perkembangan penyebaran Covid-19 adalah dengan pemberian vaksin kepada kalangan masyarakat luas.

Baca Juga:  Perludem: Akhirnya Gerindra Gabung ke Pemerintahan Jokowi?

Disebutkannya, bahwa langkah-langkah yang diyakini untuk mengantisipasi laju penyebaran wabah Covid-19 di daerah itu, harus dilakukan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir sebab kami jadi contohnya. Jika pun terjadi gangguan kesehatan, pasti kami akan merasakannya lebih dulu. Alhamdulillah hingga saat ini, kondisi saya sehat dan semakin segar,” ungkap Kris.

Baca Juga:  5 Pegawai Klinik Kecantikan Nyaris Terjebak Kobaran Api

Ia menambahkan, tahapan yang sedang dilaksanakan vaksinasi dimulai dari tenaga kesehatan (nakes), pelayan publik dan nanti akan dilakukan untuk seluruh masyarakat Purwakarta.

“Ini adalah bentuk upaya pemerintah dalam rangka penanganan pandemi covid 19. Namun, meskipun telah dilaksanakan vaksinasi, kami mengimbau tetap menerapkan protokol kesehatan 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas,” pungkasnya. (Gin)