Panglima TNI: Vaksin dan Protokol Kesehatan Adalah Senjata Untuk Lawan Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa para Prajurit TNI dan Anggota Polri menjadi ujung tombak dalam pertarungan melawan musuh yang tidak terlihat.

Hal itu dikatakannya saat memberikan pengarahan kepada Prajurit dan Anggota Polri di Mapolda Kepri, Jumat (5/3/2021), didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

“Walaupun saat ini kita memiliki senjata baru, yaitu vaksin Covid-19, akan tetapi upaya pencegahan harus tetap diutamakan,” kata Hadi.

“Vaksinasi Covid-19 bagi Prajurit TNI dan Anggota Polri yang dimulai dari 1 Maret, para Babinsa, Babin Potmar, Binpotdirga dan Bhabinkamtibmas diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi setelah gelombang pertama diberikan kepada para tenaga kesehatan, termasuk tenaga kesehatan TNI-Polri,” tambahnya.

Baca Juga:  Tren Covid-19 Meningkat, Masyarakat Diminta Tidak Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri

Menurut Hadi, Vaksin bukanlah obat dan sudah divaksin tidak berarti kebal 100 persen terhadap virus. Tetapi harus dibarengi dengan menerapkan protokol kesehatan.

Hadi menyebut, sudah divaksin artinya tubuh kita sudah lebih kuat dalam menghadapi virus, bukan kebal virus. Senjata utama sesungguhnya adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan atau 3M.

“Mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Sehingga 3M dan 3T akan terus digencarkan seiring dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro di tingkat RT-RW,” ucapnya.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa dengan pemahaman disiplin melaksanakan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment) terhadap kontak erat harus terus disosialisasikan dan diingatkan kepada masyarakat di wilayah masing-masing untuk menekan laju penularan.

Baca Juga:  Pemerintah Bolehkan Sekolah Tatap Muka Terbatas di Wilayah PKKM Level 1 Sampai 3

“Ajak tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda di masyarakat untuk membangun pemahaman dan kedisiplinan tersebut. Langkah tersebut terbukti efektif menekan angka penularan dan melandaikan kurva kasus positif Covid-19, khususnya di beberapa daerah di Jawa dan Bali yang melaksanakan PPKM Mikro,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hadi juga berpesan kepada para Prajurit TNI di lapangan untuk melaksanakan tugas mulia sebagai garda terdepan melawan pandemi Covid-19 dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga:  Forum Umat Islam Demo Tolak RUU HIP di Depan Gedung Sate

“Bantu Satgas Covid-19 di daerah masing-masing untuk melaksanakan tracing terhadap kontak erat dan edukasi masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan melalui 3M,” harapnya.

Adapun vaksinasi yang dilaksanakan bagi 1.000 personel TNI-Polri, dengan rincian 500 Prajurit TNI diantaranya 70 orang Babinsa Kodim 0316/Batam, 288 prajurit Yonif 136/Tuah Sakti, 54 personel Guskamla Koarmada I dan 93 personel Lanud Hang Nadim. Sedangkan bagi Anggota Polri vaksinasi akan diberikan kepada 500 personel Bhabinkamtibmas dan unsur Polri lainnya.

Pelaksanaan vaksinasi kali ini melibatkan 73 vaksinator TNI-Polri dan Dinas Kesehatan Kota Batam serta akan berlangsung selama 3 hari. (Red)