JABARNEWS | BANDUNG – Komunitas Pasar Antik Cikapundung menyelenggarakan pameran barang antik dengan melibatkan berbagai komunitas mulai dari Jakarta hingga Jawa Timur. Pameran barang antik sendiri dilaksanakan di Lobby Istana Plaza Padjadjaran, Kota Bandung mulai 14-21 Maret 2021.
Salah Seorang Pengurus Pasar Antik Cikapundung Andrea Panji Purnama mengatakan, pameran barang antik tersebut selalu diadakan hampir setiap tahun di kota-kota besar seperti Bandung, Jogja, Surabaya, dan Jakarta. Barang antik tersebut berasal dari era Hindia Belanda kemudian ada era Prancis di Eropa dan masih banyak lagi.
“Temanya emang kita untuk menyatukan komunitas antik khusus nya dilibatkan untuk Jakarta sampai dengan Jawa Timur, ya lebih lagi kita berharap semuanya bisa bersatu bisa ikut partisipasi dalam pameran ini,” kata Andrea saat di temui jabarnews.com disela-sela kegiatan pameran barang antik, Selasa (16/3/2021).
“Kita mengadakan pameran ini dan juga berharap dari masyarakat maupun komunitas bisa datang langsung ke Istana Plaza Padjadjaran Bandung,” tambahnya.
Dia mengungkapkan, tujuan diselenggarakannya pameran barang antik ini salah satunya untuk melestarikan dari peninggalan barang-barang atau yang mempunyai nilai sejarah. Tak hanya itu, Andrea menyebut, hal tersebut guna menjaga barang berupa vintage, antik, dan kuno.
“Kita melestarikan barang-barang tersebut dimana pada saat ini pun masyarakat sudah mulai menilai sudah bisa diajak untuk melestarikan barang-barang tersebut dimana banyak sekali teman-teman ataupun masyarakat yang mengumpulkan atau mengoleksi,” ungkapnya.
Sementara itu, pemilik toko barang antik Heroes Costum Aldi menyampaikan, pameran barang antik ini diharapkan para generasi milenial atau anak muda dapat berpartisipasi dalam melestarikan barang antik. Pasalnya, lanjur dia, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan promosi lewat media sosial yang diharapkan dapat menarik perhatian anak-anak muda.
“Nah dari media sosial ini sudah mulai banyak anak-anak milenial yang kembali ke era dulu seperti kaset, piringan hitam, itu mulai mereka cari dan kita kan seolah melestarikan budaya lama yang bersejarah. Kemudian kita edukasi ada barangnya bisa di nyalain jadi ngerti,” ucap Aldi.
Dia menjelaskan bahwa sejarah tidak bisa diganti, sehingga jangan sampai melupakan sejarah. Artinya, sambung Aldi, di indonesia peninggalan yang saat ini menjadi barang antik seperti buku, prangko, foto-foto jadul, batik, senjata, arca-arca, dan patung.
“Mereka juga yang sebetulnya kalau bukan jadi profesi ya tapikan kalau belajar banyak ilmunya,” tutupnya. (RNU)