JABARNEWS | GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat mencanangkan gerakan bersihkan lingkungan sekolah untuk persiapan dilaksanakannya kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) yang diperkirakan dimulai setelah Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Setelah Lebaran (sekolah tatap muka dimulai) tapi gerakannya itu akan kita mulai dari sekarang, ya mulai dari bersih-bersih sarang laba-laba,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Selasa (16/3/2021)
Ia menuturkan sudah satu tahun KBM tidak dilakukan secara tatap muka di sekolah melainkan daring karena adanya wabah COVID-19 yang dikhawatirkan terjadi penularan di sekolah.
Adanya rencana KBM tatap muka itu, kata dia, maka Dinas Pendidikan Garut dan seluruh jajaran sekolah sudah harus mulai mempersiapkan diri dengan melakukan gerakan bersih-bersih.
“Gerakan masuk sekolah akan segera mulai disiapkan di akhir bulan Maret ini, seperti halnya membersihkan sekolah mengingat fasilitas ini sudah jarang digunakan,” katanya.
Ia menyampaikan alasan dibukanya KBM tatap muka di Garut karena penyebaran wabah COVID-19 sudah mulai terkendali, dan sejumlah kecamatan telah dinyatakan sebagai zona hijau yang artinya tidak ada penularan COVID-19.
Menurut dia daerah yang masuk pada zona kuning dan hijau sudah bisa dilaksanakan KBM tatap muka, saat ini Garut ada 13 dari 42 kecamatan telah dinyatakan zona hijau.
“Berdasarkan kajian dari Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, bahwa ini adalah jalur hijau, statusnya hijau atau kuning itu bisa dilakukan sekolah dan itu benar-benar diperhatikan,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong menambahkan pihaknya telah melakukan sterilisasi sekolah melalui program relaksasi Biaya Operasional Sekolah (BOS) selama dua tahun anggaran.
“Kami sudah mensterilisasikan sekolah melalui program relaksasi BOS, jadi selama dua tahun anggaran BOS itu difokuskan untuk kesiapan protokol kesehatan seperti pengadaan masker, sarana cuci tangan pakai sabun, disinfektan, dan yang lainnya,” kata Totong. (Red)