JABARNEWS | CIANJUR – Selama pandemi ini, usaha pangkas rambut kian merosot akan adanya pelanggan, salah satunya terjadi akibat adanya kebijakan untuk memberantas virus corona di masa pandemi Covid-19.
Meski begitu, menggeluti usaha pangkas rambut tidak memutus asa bagi pemuda asal Cianjur, Kusnadi Putra (26) warga Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.
Kusnadi, mengaku dirinya sudah menggeluti usaha pangkas rambut sejak 2006 dan telah merantau ke ibukota Jakarta dalam menggeluti profesinya itu.
Selama di Jakarta usaha pangkas rambut saya sukses dan banyak pelanggan, Namun, setelah adanya pandemi Covid-19 usaha pangkas rambut di Jakarta merosot. Apalagi, setelah penerapan PSBB,” ujar Kusnadi, Selasa (23/3/2021).
Kusnadi pun tak putus harapan, semenjak pandemi ini menghantam dunia usahanya, ia pun pulang kampung ke Cianjur untuk merintis usaha pangkas rambut.
“Saat itulah saya memutuskan untuk pulang kampung membuka usaha sendiri. Di kampung usaha pangkas rambut masih jarang dan tidak ada saingan. Sehingga memutuskan untuk membuka lokasi di dekat Pasar Desa Malati.
Ia pun mengaku, setiaop harinya pelanggan yang singgah untuk memmotong rambut, terhitung bisa mencapai 15-20 orang, yang berasal dari warga sekitar.
“Pelanggan sehari mencapai sekitar 15 hingga 20 orang. Kebanyakan warga sini. Tapi ada juga konsumen dari luar desa, bahkan bisa konsumen membeludak bisa mencapai 50 orang. Karena pasar Desa Malati buka seminggu sekali,” ujar
“Tapi tetap patuhi protokol kesehatan (Prokes) 3M,” tambahnya.
Terkahir Kusnadi menambahkan, adapun untuk tarif pangkas rambut di barbbershop murah meriah, untuk tarif dewasa Rp 15 ribu untuk anak anak Rp 10 ribu.
“Nah, itupun sudah plus gratis dengan pijatan,” pungkasnya. (Mul)