Lezatnya LaPurwa, Kue Buatan Warga Binaan Lapas Kelas IIB Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sebagai penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) selalu dipandang buruk oleh masyarakat dan identik dengan penjahat menyeramkan dan sangar.

Namun, anggapan itu tak membuat warga binaan di Lapas Kelas IIB Purwakarta putus asa. Menjalani kehidupan di balik jeruji besi tak menyurutkan niat mereka untuk selalu produktif dan terus berkarya.

Seperti yang dilakukan sejumlah warga binaan di Lapas Kelas IIB Purwakarta. Mereka selalu berupaya berubah dan berbuat baik agar nantinya bisa diterima serta kembali ke masyarakat.

Mereka berkarya dengan memproduksi kue Kering seperti nastar, kastengel, putri salju, kue kacang dan lainya. Jeruji besi tak membatasinya membuat makanan yang menjadi buruan menjelang lebaran dan favorit semua lapisan masyarakat saat ini.

Baca Juga:  Promosikan Purwakarta melalui Produk PWK Merch

Kalapas Purwakarta, Sopiana mengatakan, produksi kue ini merupakan tindak lanjut pasca pelatihan kemandirian keterampilan kerja tata boga pembuatan kue kering dan cara membuat tempe.

“Selain menjadi bekal bagi para warga binaan saat bebas nanti, produksi tusuk kue kering ini juga memiliki nilai tambah ekonomi. Apalagi nanti pas hari raya Idul Fitri pasti banyak yang membutuhkan,” tutur Sopiana, pada Minggu (11/4/2021).

Baca Juga:  Kok Bisa Cemas Bikin Tensi Darah Naik? Begini Penjelasannya

Bahkan, sambung dia, para warga binaan tersebut telah memperoleh sertifikat. Keahlian membuat kue tersebut menjadi bekal warga binaan untuk bisa berwiraswasta ataupun bekerja di bidang tata boga saat sudah bebas dari lapas.

Sopiana menambahkan, yang dilakukan dengan membuat kue kering di Lapas Purwakarta sebagai bagian dari pembinaan kepribadian warga binaan dan mampu agar nantinya mengaplikasikan ke masyarakat.

“Nanti, setelah keluar bisa diaplikasikan apa yang didapat di sini. Mereka bisa wiraswasta atau siap dipekerjakan. Ini juga ada sertifikatnya. Ini merupakan bukti bahwa kami serius menjalankan program-program Kemenkumham, terutama dalam melakukan pembinaan kepribadian warga binaan dengan melatih memiliki skill di bidang tata boga,” imbuhnya.

Baca Juga:  Tolak Radikalisme, Aliansi Muslim Bersatu Tasikmalaya Turun ke Jalan

Hasil produksi kue kering yang dinamai LaPurwa ini, kata Sopiana, sementara ini diperjualbelikan di dalam lingkungan lapas.

“Pemasaran sementara ini di dalam Lapas sendiri. Kedepannya kita akan tawarkan produk hasil warga binaan Lapas Kelas IIB Purwakarta ini ke masyarakat dan instansi-instansi pemerintah,” pungkasnya. (Gin)