Ketua Komisi V DPRD Jabar Dukung Penuh Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Dadang Kurniawan mendukung penuh pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19.

Dia mengatakan bahwa meskipun pembukaan PTM di tengah pandemi beresiko. Tetapi, jika persoalan pendidikan seperti ini dibiarkan akan berdampak pada daya kemampuan yang diserapnya sangat rendah sehingga kualitas murid pun semakin rendah.

“Kalau saya sangat mendukung kenapa tidak gitukan karena kita itu harus berhadap dengan satu resiko dan saya katakan dua-duanya punya resiko ketika belajar di rumah dengan belajar tatap muka dua-duanya ada resiko,” kata pria yang akrab disapa Dadung ini saat ditemui jabarnews.com, Minggu (11/4/2021).

Baca Juga:  Diduga Depresi Pria Berusia 43 di Purwakarta Nekat Gorok Lehernya Sendiri

Dia mempertanyakan, apakah ketika kondisi saat ini orang tua murid bisa menjamin kesehatan anaknya? Pada kenyataannya, lanjut dia, tidak semua anak yang selalu ada di rumah belum tentu terjaga kesehatannya.

“Menurut pandangan saya untuk saat ini ambil sisi positifnya lakukan pengawasan yang ketat laksanakanlah pendidikan tatap muka dengan protokol kesehatan yang benar,” ucapnya.

Baca Juga:  Puluhan Botol Miras Disita Polsek Maniis

“Bahkan mungkin saat ini kita mungkin seperti masa lalu sekolah itu di bagi dua waktu dua sesi ada yang waktu pagi dan kelas siang. Sehingga jumlah di kelas itu dibatasi dari kemarin misal 40 sekarang jadi 20 seperti itu,” tambahnya.

Dadung mencontohkan, pada saat dirinya keliling ke pasantren-pasantren ada beberapa pasantren yang tetap melaksanakan kegiatan pendidikannya.

Baca Juga:  Pria di Sukabumi Ditemukan Meninggal, Ada Riwayat Sakit Kanker Gigi

Ternyata disana itu lebih efektif karena murid atau santri-santrinya terkawal terawasi dalam 1 lingkungan dengan ketat protokol kesehatan dan tidak satupun terkena indikasi (Positif Covid-19).

“Justru ini menjadi suatu kendala yang besar maka diperlukan satu keberanian saat ini dan ada beberapa kabupaten kita yang siap. Contohnya kabupaten Garut, Bupati Garut sudah kami akan membuka itu,” tutupnya. (RNU)