Ramadhan Dua Hari Lagi, Harga Bahan Pokok di Garut Terus Meroket

JABARNEWS | GARUT – Mendekati hari pertama Ramadhan 1442 H/2021 M yang diperkirakan jatuh pada Selasa (13/4/2021) besok, harga ayam potong dan telur di Pasar Guntur Ciawitali, Garut terus meroket. 

Harga ayam pada Minggu (11/4/2021), terpantau sudah mencapai Rp 39-40 ribu per kg. Padahal, pekan lalu harganya berada pada kisaran Rp 32-35 ribu per kg. Harga tersebut juga mengalami kenaikan dibandingkan pekan sebelumnya.

“Sebelum-sebelumnya, harga ayam paling tinggi Rp 32 ribu per kg. Sempat naik jadi Rp 35 ribu, dan sempat pula turun lagi. Tapi seminggu terakhir, setiap hari harganya terus naik sampai sekarang. Ada yang jual Rp 39 ribu, ada yang diatas Rp 40 ribu per kg,” kata Indri (39) ibu rumah tangga warga Pataruman Tarogong Kidul. 

Baca Juga:  Korban Kecelakaan Cipularang Dievakuasi ke Rumah Sakit di Purwakarta

Kendati terasa memberatkan dengan kenaikan harga ayam tersebut, dia mengatakan tak bisa berbuat apa-apa. Namun menurutnya, berdasarkan penuturan sejumlah pedagang, kenaikan harga ayam itu bukan semata karena menjelang Ramadhan namun juga dipicu adanya pencairan sejumlah bantuan sosial (bansos).

Baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), maupun Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM). 

Baca Juga:  Peringati Hari Kartini, Hasanah Janji Lindungi Hak Perempuan

“Katanya sih, harga naik karena ada pencairan bansos. Bisa jadi. Soalnya, waktu munggahan (menjelang hari pertama) Ramadhan tahun lalu. Harga ayam bukannya naik, malah anjlok sampai Rp 17-20 ribu per kg. Pemerintah mestinya bisa mengendalikannya, jangan sampai bansos itu malah jadi aji mumpung pihak tertentu,” ujar Indri.

Meskipun sama-sama mengalami kenaikan, kenaikan harga telur ayam relatif tak setajam harga daging ayam.

Harga telur ayam saat ini dipatok Rp 24 ribu per kg. Naik sebesar Rp 1.000 dibandingkan sehari sebelumnya.

Baca Juga:  Tiga Pejabat Polres Subang Dirotasi

Harga telur ayam sendiri setiap harinya selama ini mengalami fluktuasi berkisar Rp 22-23 ribu per kg.   

Deden (40), salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Guntur Ciawitali membenarkan kenaikan harga daging ayam saat ini dipicu cairnya sejumlah bansos diterima masyarakat. 

Dia pun mengatakan dirinya tak bisa berbuat apa-apa dengan kenaikan harga ayam potong tersebut. Meskipun disadarinya tidak semua masyarakat mendapatkan bansos. 

Sebab, dia pun membelinya dari pihak penyedia dengan harga yang sudah mengalami kenaikan. (Red)