Dukung Penyekatan, 1.500 Nakes di Cianjur Disiagakan Berikan Penanganan Medis

JABARNEWS | CIANJUR – Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, menempatkan 1.500 tenaga kesehatan untuk mendukung penyekatan yang akan dilakukan di delapan titik di Cianjur, dimana tenaga medis disiagakan untuk memberikan penanganan kesehatan.

Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy mengatakan penempatan tenaga medis di masing-masing pos penyekatan nantinya akan dibagi sebanyak 30 orang setiap harinya dan bekerja secara bergantian selama penyekatan diberlakukan, sehingga jumlah tenaga kesehatan yang dilibatkan termasuk di masing-masing puskesmas sebanyak 1.500 orang.

Baca Juga:  Setelah Anak Buahnya, Giliran Walkot Tasik Diperiksa KPK

“Tenaga medis yang ditempatkan di pos penyekatan, akan bertugas memberikan pelayanan tes cepat antigen hingga penanganan cepat jika menemukan pengguna jalan yang terpapar atau membutuhkan pelayanan kesehatan lainnya,” kata Irvan, di Cianjur, Senin (26/4/2021).

Penempatan seribuan lebih tenaga kesehatan tersebut, ungkap dia, juga melibatkan tenaga medis di puskesmas setempat, sehingga saat dibutuhkan hingga Lebaran nanti, seluruh tenaga kesehatan sudah siap bertugas.

Baca Juga:  Simak! Ini Penjelasan Hari Libur Maulid Nabi, 19 Oktober 2021 atau 20 Oktober 2021?

Bahkan beberapa puskesmas yang terdapat di jalur utama penyekatan mulai dari utara hingga selatan, disiagakan 24 jam, untuk memberikan pelayanan dan penanganan cepat ketika mendapati pengguna jalan atau pengendara yang terpapar.

“Ruang isolasi di masing-masing puskesmas yang akan dimaksimalkan sebelum pasien yang terpapar mendapat penanganan dari gugus tugas. Harapan kami, tidak ada lonjakan kasus selama puasa hingga lebaran nanti,” katanya.

Baca Juga:  Lebih Mematikan, Virus Corona Varian Delta Plus Sudah Masuk Indonesia

Sementara Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan untuk penyekatan di delapan titik di Cianjur, baru akan dilakukan secara maksimal beberapa hari kedepan karena keluarnya larangan mudik terbaru dari pemerintah pusat.

“Kita maksimalkan dulu operasi yustisi dan razia kendaraan tanpa surat keterangan bebas COVID-19 antigen. Untuk posko kesehatan dengan tenaga medis akan kita bangun di delapan titik penyekatan,” katanya. (Red)