JABARNEWS | PURWAKARTA – Untuk mengendalikan mobilisasi masyarakat secara bersama, maka di Jawa Barat, dibangun 158 titik pos penyekatan agar bisa meminimalkan warga yang memaksa mudik.
Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Ahmad Dofiri, saat di Pos PAM Terpadu Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, pada Kamis (6/5/2021).
“Dari 158 titik penyekatan, 22 pos terdapat di jalur tol dan sisanya jalur arteri,” tutur Irjen Pol Ahmad Dofiri.
Kapolda Jabar juga meminta kepada masyarakat tidak usah takut terhadap penyekatan mudik Lebaran 2021.
Jenderal bintang dua itu meminta dukungan kepada masyarakat agar bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Ada penyekatan tidak usah takut. Yang terpenting adalah tidak mudik saat Lebaran nanti,” tutur Dofiri
Mantan Kapolda Banten itu mengatakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah justru harus menjadi momentum titik balik menyadari betapa bahayanya Covid-19.
Dofiri juga menginginkan masyarakat untuk memiliki kesadaran lebih tinggi mengenai risiko penularan ketimbang ego pribadi jika tetap memaksakan mudik.
“Kami berharap dengan keadaan seperti ini, setidaknya masyarakat juga timbul kesadaran pribadi untuk menahan diri dulu untuk tidak melaksanakan mudik lebaran 2021 ini,” imbuhnya.
Dofiri mengajak masyarakat bersama-sama mendukung upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak makin meluas.
Sebab, setiap adanya mobilisasi masyarakat dalam jumlah besar, kasus akan naik.
“Jangan sampai gara-gara libur Lebaran banyak masyarakat yang mudik membuat penyebaran Covid-19 makin cepat dan kasusnya melonjak,” kata alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 itu.
Dofiri menjelaskan berdasar hasil rapat evaluasi, saat ini perkembangan kasus Covid-19 relatif dapat dikendalikan, sehingga masyarakat harus membantu upaya pemerintah mencegah penyebarannya. Selain itu ia juga memastikan bahwa masyarakat yang nekat mudik akan diputar balik.
“Bagi yang memaksakan mudik, di penyekatan itu sudah jelas jika komitmen kita semua dalam rangka untuk itu (mencegah penularan Covid-19) kita kembalikan,” pungkas Dofiri. (Gin)