JABARNEWS | PURWAKARTA – Objek Wisata Waduk Jatiluhur yang merupakan ikon Kabupaten Purwakarta yang terkenal di kalangan wisatawan, masih sepi pelancong di hari pertama libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Biasanya kawasan wisata bendungan terbesar yang menawarkan pemandangan panorama danau sangat menakjubkan itu dipadati pengunjung dari luar kota maupun dalam kota.
Hal tersebut berimbas pada menurunnya pendapatan puluhan orang yang berprofesi sebagai nakoda perahu wisata di kawasan wisata Waduk Ir. H. Juanda tersebut.
Salahsatu nakoda perahu wisata di lokasi itu, Aam Muharam (45), mengatakan, pengunjung yang datang ke destinasi waduk Jatiluhur ini tidak seperti hari-hari biasanya, jumlahnya terhitung jari.
Aam yang dari pagi hingga siang belum sama sekali mendapat tumpangan tetap optimis. Dia yakin, hari ini bakal ada pengunjung yang mau menumpang perahunya.
Aam tidak pernah lelah menawarkan jasa tumpangan perahunya kepada setiap orang yang datang ke Danau Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
“Naik perahu Bu, Pak. Hayu Teteh dianter keliling danau. Hayu murah kok,”pintanya.
Kondisi semacam ini menurut Aam, pernah terjadi pada tahun sebelumnya. Dan tahun ini yang paling parah sejak dirinya mulai pertama melakoni profesinya sebagai nakoda perahu wisata pada 1995 lalu.
“Hanya sekitar 20 Sampai 30 wisatawan lokal, belum ada tanda-tanda, kemungkinan besok,” harapnya, pada Jumat (14/5/2021).
Aam mengungkapkan, tahun sebelumnya juga sama. Pelancong yang ingin berlibur di wisata alam Waduk Jatiluhur tak begitu ramai.
“Memang ada kebijakan kapasitas 30 persen, mungkin itu juga yang mempengaruhi,” ungkapnya.
Diakuinya, dengan kondisi seperti sekarang mendapat 10 penumpang perhari saja sudah beruntung. Jika satu orang penumpang bayar Rp10.000, maka bisa mendapat uang Rp200.000, belum dipotong biaya bahan bakar dan lain-lain.
“Selama libur lebaran sebelum ada Covid-19, saya suka mendapatkan Rp3 juta sampai Rp5 juta, tapi libur lebaran tahun ini saya tidak dapat apa-apa,” Keluh Aam.
Selain Aam, kondisi serupa juga dirasakan nahkoda perahu wisata lainnya. Seperti Toni (32) mengaku tak bisa berbuat banyak di tengah masa pandemi saat ini.
Dirinya mengaku, untuk makan sehari-hari para nakoda perahu sesekali mencari ikan dan hasilnya mereka jual ke pasar.
“Kami hanya bisa berdoa, agar pandemi ini segera berakhir dan kembali seperti dulu lagi,” ucap Toni penuh Harap.
Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Purwakarta, AKP Jajang Sukandar mengatakan sejak pagi pengunjung di objek wisata Jatiluhur memang sepi. Barulah menjelang siang sampai sore ada pegunjung yang datang, itupun sedikit.
“Pegunjung sepi, dan pedagang juga banyak yang tutup. Mungkin karena masih lebaran pertama,” kata Jajang saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Selain di lokasi objek wisata, suasana arus lalu lintas di wilayah Kecamatan Jatiluhur juga tepantau sepi. Tidak ada keramaian yang berarti. Sementara para petugas di Pos Penyekatan tampak mengamati kendaraan yang melintas. (Gin)