JABARNEWS | BANDUNG – Kedelai merupakan produk alami yang kaya protein dan vitamin. Kedelai hadir dalam beragam bentuk mulai dari susu, edamame, tahu, tempe, dan banyak lagi. Kedelai kerap dijadikan alternatif daging dan susu karena kandungan protein nabatinya.
Susu kedelai yang kaya akan vitamin A, vitamin D, dan kalsium ternyata dapat mendatangkan efek buruk bagi kesehatan, bila dikonsumsi secara berlebihan. Memang, apa pun yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan, akan memperburuk kondisi tubuh.
Oleh sebab itu dilansir dari banyak sumber kami berhasil merangkum beberapa dampak buruk jika berlebihan mengkonsumsi susu kedelai yakni:
Pertama. Pengaruhi pencernaan – Dampak buruk susu kedelai jika dikonsumsi berlebih yang pertama adalah bisa mempengaruhi pencernaan. Penelitian menunjukkan senyawa tertentu yang ditemukan dalam kedelai dapat secara negatif mempengaruhi kesehatan pencernaan.
Senyawa seperti aglutinin kedelai dapat mempengaruhi pencernaan dengan memengaruhi fungsi struktur dan penghalang usus. Namun, penelitian ini masih berbasis hewan dan masih dikembangkan lebih lanjut.
Kedua. Sebabkan alergi – Kedelai juga bisa menimbulkan alergi bagi sebagian orang. Alergi kedelai terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein tidak berbahaya yang ditemukan dalam kedelai sebagai bahaya dan menciptakan antibodi terhadap mereka.
Alergi terhadap kedelai, produk kedelai, adalah alergi makanan umum. Seringkali, alergi kedelai dimulai pada masa bayi dengan reaksi terhadap susu formula berbasis kedelai.
Keetiga. Sebabkan kekurangan mineral – Kedelai dikenal dengan konsentrasi asam fitatnya yang tinggi. Kedelai memiliki kandungan fitat yang lebih tinggi daripada biji-bijian atau kacang-kacangan lainnya. Asam fitat bisa mengganggu penyerapan zat besi, seng dan kalsium. Mengkonsumsinya berlebihan dapat meningkatkan risiko defisiensi mineral.
Mengolahnya seperti merendam dan memasaknya dianggap belum cukup untuk mengurangi efek ini. Satu-satunya cara untuk secara signifikan mengurangi kandungan fitat kedelai adalah melalui fermentasi.
Keempat. Pengaruhi hormon – Kedelai mengandung fitoestrogen yang diyakini bisa mempengaruhi hormon pria jika dikonsumsi berlebihan. Pria yang mengonsumsi makanan kedelai cenderung memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah, tetapi masih normal, dalam kebanyakan kasus.
Kadar protein kedelai yang tinggi terkadang juga bisa meningkatkan panjang siklus menstruasi dan menurunkan kadar hormon FSH.Kedelai mengandung estrogen turunan tanaman yang disebut isoflavon. (Red)