234 SC Cianjur: Kasus Gizi Buruk Bukti Kemiskinan Masih Tinggi

JABARNEWS I CIANJUR – Kesejahteraan adalah hak setiap orang, harus diperhatikan oleh pemerintah, dan sudah sepatutnya hadir di tengah-tengah masyarakat membutuhkan bantuan baik dalam sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Hal tersebut diungkapkan Ketua 234 SC Regwil Cianjur Soni Farhan kepada JabarNews, Minggu (30//2021).

Ia mengatakan, seperti sudah termaksud dalam undang-undang. kesejahteran sosial menjadi nilai penting dan tolak ukur keberhasilan pemerintah Kabupaten Cianjur, dalam membangun tingkat kesejahteraan masyarakatnya. 

“Apabila Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur, dalam hal ini adalah bupati tidak mampu meningkatkan nilai kesejahteraan masyarakat maka saya anggap gagal dalam memimpin Kabupaten Cianjur,” katanya didampingi Sekretaris 234 SC Regwil Cianjur Yana Sopyan kepada awak media.

Baca Juga:  Ada Kasus Positif Covid-19 di Lapas Sukamiskin, Warga Binaan Jalani Tes Usap

Seperti halnya yang terjadi pada masyarakat, masih ujar Soni, khususnya di Kecamatan Agrabinta yaitu Muhammad Bayu, anak kecil berusia 20 bulan mengalami kondisi sangat mengkhawatirkan yaitu terkena penyakit gizi buruk.

“Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi kepada masyarakat Cianjur,” ujar Soni.

Menurutnya, kasus ini menjadi pembuktian yang jelas mengenai wajah pemerintahan bahwa tingkat kemiskinan di Cianjur masih tinggi dan lambannya pemerintah dalam menangani kasus tersebut. 

Baca Juga:  Dr. Zaidul Akbar Mengatakan Bahwa Tumbuhan Asli indonesia Ini Bisa Mengobati Leukimia

“Saya bertanya kepada orang tua bayu mengenai kondisi dan awal mula menderita gizi buruk. Jawaban ibu Bayu sangat membuat saya sedih,” ucap Soni.

Ia memaparkan, ibu Bayu memberikan keterangan bahwa anaknya sakit dari bulan Desember 2020, sempat dirawat beberapa bulan lalu. 

Namun, Bayu harus kembali dipulangkan, karena keluarga bayu tidak memiliki cukup uang untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari di rumah sakit. 

“Saya heran keluarga Bayu tidak mendapatkan bantuan sosial seperti bantuan sosial (Bansos), PKH dan sejenisnya,” ujar Soni, dan rasa ini tidak adil, harus ada yang bertanggung jawab mengenai kasus ini. 

Baca Juga:  Geger! Warga Kapetakan Cirebon Temukan Mayat Laki-laki di Empang

Soni menambahkan, menjadi bertanya-tanya apa yang dilakukan Pemerintah Cianjur saat ini, tidak cukup tanggap dalam kasus-kasus seperti ini. 

“Saya rasa ini gagal dalam menangani kasus sosial dan kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” bilang Ketua 234 SC Regwil Cianjur Soni Farhan.

Soni berharap kepada dinas terkait untuk menyelesaikan kasus seperti ini dan jangan sampai terulang kembali adanya masyarakat Cianjur yang menderita kelaparan dan gizi buruk.

“Mudah-mudahan ini yang terakhir kalinya,” tutupnya. (Mul)