JABARNEWS | PURWAKARTA – Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta melaksanakan pemantauan harga kedelai di sejumlah pasar tradisional.
Hal ini dilakukan setelah terjadi kenaikan harga kedelai impor dalam beberapa waktu terakhir. Selain itu juga untuk memastikan tidak ada kelangkaan kedelai di pasaran.
“Untuk harga kedelai di Kabupaten Purwakarta mencapai Rp11 ribu per kilogram. Sedangkan berdasarkan dari satu distributor yang kami konfirmasi, yakini UD. Pratama Mandiri, stok kedelai ada 10 ton. Untuk Purwakarta itu cukup,” kata Kepala Bidang Perdagangan DKUPP Kabupaten Purwakarta, Wita Gusrianita, Kamis (3/6/2021).
Meski harga kedelai impor mengalami kenaikan, namun pihaknya memastikan saat ini wilayah Kabupaten Purwakarta tidak mengalami kelangkaan tahu dan tempe. “Untuk pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional yang ada di Kabupaten Purwakarta semua tetap berjualan normal,” ujarnya.
Menurutnya, para pedagang masih menjual tahu dan tempe dengan harga sedikit lebih mahal dibandingkan harga sebelum kedelai impor mengalami kenaikan.
“Masyarakat masih bisa mendapatkan dan membelinya dengan menyesuaikan harga. Saat ini harga seloyang tahu mengalami kenaikan Rp1.000, yang asalnya Rp2.000 kini menjadi Rp3.000,” ucapnya.
Diakui Wita, hingga saat ini produsen masih mengurangi jumlah produksi tahu dan tempe. Akan tetapi dirinya memastikan jika produknya ada di pasaran
“Pagi-pagi kadang sudah habis terjual. Produsen memang mengurangi jumlah produksinya, akan tetapi tahu dan tempe masih ada di pasar-pasar tradisional yang ada di kabupaten Purwakarta,” ujarnya. (Red)