JABARNEWS | PURWAKARTA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Purwakarta adakan Safari Bangga Kencana Pelayanan KB Gratis, pada Kamis (24/6/2021)
Pelayanan KB gratis 1831 akseptor ini digelar dalam rangka Hari Bidan Nasional, Jelang peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 dan Hari Jadi Purwakarta.
Kegiatan yang dihadiri Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr. Ir. Dwi Listyawardani dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Drs. Wahidin, MKes yang di fokuskan di Puskesmas Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta.
Kepala Bidang Keluarga Berencana (Kabid KB) pada DPPKB Kabupaten Purwakarta, Idi Junaedi mengatakan, Pelayanan KB yang digelar serentak di setiap puskesmas di Kabupaten Purwakarta ini dalam rangka memperingati HUT IBI Ke 70, Harganas ke-28 dan juga Hari Jadi Purwakarta.
“Menyambut HUT IBI Ke 70, DPPKB Kabupaten Purwakarta bekerjasama dengan dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, IBI Kabupaten Purwakarta, dan Kodim 0619/Purwakarta memberikan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi serentak di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Purwakarta pada hari ini,” ucap Idi, saat ditemui di Kecamatan Darangdan, pada Kamis (24/6/2021).
Ia mengatakan, terkait dengan teknis kegiatan pemberian pelayanan pemasangan alat kontrasepsi bagi aseptor di seluruh puskesmas di Kabupaten Purwakarta ini tetap protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
“Jadi masyarakat yang akan menjadi peserta atau aseptor KB sudah didatan terlebih dahulu, berbeda dengan teknis kegiatan pemasangan alat kontrasepsi pada masa normal tidak perlu pendataan terlebih dahulu,” jelas Idi.
Terpisah, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr. Ir. Dwi Listyawardani dalam arahnya mengingatkan kepada kader yang ada di Kabupaten Purwakarta untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi covid 19.
Tak hanya itu, tambah dia, untuk pasangan usia yang ingin tambah anak agar mempertimbangkan karena sangat beresiko untuk hamil di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Untuk itu kami menyarankan menggunakan alat kontrasepsi MKJP, terutama MKJP non hormonal. Hal ini sejalan dengan arahan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan kebijakan pelayanan safari bangga kencana dengan target 1.831 MKJP,” ucapnya.
Dijelaskannya, program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia Sejahtera disamping program Pendidikan dan Kesehatan.
“Maka dari itu kami menyarankan untuk pasutri yang sudah mempunyai anak lebih dari dua disarankan mengikuti program KB mantap seperti MOP dan MOW,” tuturnya.
Dwi menambah, kunci utama untuk MOP dan MOW iyalah konseling, karena program KB dibuat untuk menciptakan kemajuan, kestabilan dan kesejahteraan ekonomi keluarga yang di atur dalam UU No 10 tahun 1992 Tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera.
“Perempuan lebih mudah diajak konseling. pasalnya perempuan merasakan betapa beratnya hamil, sakitnya melahirkan tepotnya menyusui dan mengurus anak, sehingga perempuan lebih mudah dikonseling dan mengambil keputusan untuk ikut ber-KB,” jelasnya.
Berebeda dengan pria, sambung Dwi, sangat sulit dikonseling, karena pria tidak merasakan sulitnya hamil, melahirkan dan menyusui, kalaupun ada hanya kondisi darurat, dimana isteri tidak bisa mengikuti program KB.
“Oleh sebab itu, demi menekan laju pertumbuhan penduduk, Kita berharap semua pihak dapat berkomitmen, mendukung dan memperkuat program KB dalam menurunkan angka Kelahiran dan menurunkan ledakan jumlah penduduk untuk pembangunan demi mencapai SDM Unggul dan Indonesia Maju,” pungkasnya. (Gin)