Penuhi Kebutuhan Oksigen, Pemprov Jabar Akan Optimalkan Peran Pemerintah Daerah

JABARNEWS | BANDUNG – Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso mengatakan, strategi peningkatan distribusi dan pengadaan diyakini bisa menjawab tantangan keperluan oksigen medis di Jabar.

“Saat ini sedang dilakukan tindak lanjut dari strategi untuk mengatasi persoalan suplai oksigen dan suplai tabung,” kata Taufiq di Bandung, Selasa (6/7/2021).

Dia menuturkan, pihaknya akan mengoptimalkan peran seluruh pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, swasta, BUMN, BUMD hingga BAZNAS. Salah satu upaya kolaboratif yakni dengan meningkatkan distribusi, dukungan transportasi dan SDM terutama untuk kebutuhan sopir dan tenaga angkut tabung.

Baca Juga:  Bawaslu Jabar Beberkan Kesiapan Antisipasi dalam Kerawanan Pilkada

“Untuk distribusi ini kami perkuat kolaborasi pemerintah provinsi, kabupaten/kota, produsen hingga agen, karena penguatan distribusi butuh sistem kerja bersama. Saat ini posko oksigen sedang dibentuk di kabupaten/kota,” tuturnya.

Langkah lain yang lebih strategis adalah pengadaan tabung gas baru untuk medis sebanyak 300 tabung baru berisi gas oksigen 6 meterkubik dan 100 tabung baru berisi gas oksigen 1 meter kubik.

Menurut Taufiq, Pemda Provinsi Jabar akan menggunakan dana BAZNAS yang pengadaannya akan difasilitasi BUMD PT Jasa Sarana. “Ini akan disinkronkan dengan penyiapan buffer stok tabung gas oksigen,” katanya.

Baca Juga:  Jalan Desa Lidah Tanah Perbaungan Rusak Parah, Mirip Kubangan Kerbau

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar menaruh perhatian serius pada penyiapan kebutuhan oksigen untuk masyarakat, terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri. “Ini sedang dibahas lebih teknis karena untuk masyarakat yang isoman dan jauh dari fasyankes butuh fasilitasi tabung oksigen kecil,” ucapnya.

Taufiq juga memastikan langkah kerja sama penting dengan BUMN PT Krakatau Steel lewat PT Krakatau Natural Resources. Kerja sama yang tengah dilakukan BUMD PT Migas Hulu Jabar ini memastikan Jabar mendapat kuota pengisian oksigen sebanyak 150 tabung 6 meter kubik per hari.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Pemudik Kami Prioritaskan Melakukan Tes Covid-19

“Kami juga melakukan penjajakan dengan BUMN lain termasuk Pusri dan Pertamina, kerja sama ini sudah dimulai dengan PT Krakatau Natural Resources,” ujarnya.

Pemda Provinsi Jabar, kata Taufiq, sudah menghitung kebutuhan oksigen medis hingga akhir Juli 2021. Pihaknya menargetkan upaya dan kerja keras yang sudah disusun ini bisa memenuhi 10 persen kekurangan yang mencapai 9.000 tabung baru.

“Kami berterima kasih karena banyak peran penting dari sejumlah sektor, salah satunya dukungan dari Kementerian BUMN lewat Krakatau Steel, Pusri dan Pertamina,” tutupnya. (Red)