JABARNEWS I CIANJUR – Miris, beginilah kondisi Sungai Ciujung yang menjadi jalan induk bagi aktifitas warga pedalaman Cianjur Selatan (Cisel), yakni di Kampung Padawaras, Desa Sukaluyu Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur.
“Ya, beginilah kondisi masih mempergunakan fasilitas perahu rakit yang terbuat dari bambu,” kata Ketua RT setempat Uho, Senin (12/7/2021).
Ia mengatakan, jalur tersebut menjadi akses jalan warga Kecamatan Cikadu, juga menjadi jalan penghubung bagi Kecamatan Cidaun, Naringgul dan Kecamatan Sindangbarang, yang saat ini masih akses lalulalang warga melintas setiap hari.
“Perahu bisa dikatakan sebagai jembatan hasil inisiatif salah satu warga sini. Dan, betul akses jalan tersebut dari awal semenjak ingat sampai sekarang tahun 2021, masih belum ada solusi untuk adanya pembangunan jembatan. Karena terkait lokasi kali atau sungai sangat luas dan panjang,” ujar Ketua RT Desa Sukaluyu.
Menurut Uho, akses jalan menggunakan ini digunakan warga yaknk pada saat debit air kecil atau pada musim kemarau. Namun, apabila musim hujan, kata dia, tidak bisa dilalui, sehingga ambil jalan jalur Cikadu dengan sangat jauh ditempuh jaraknya.
“Saya merasa dan ini menjadi keluhaan warga. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kebijakan pihak pemerintah yang akan diambil berkaitan dengan pembangunan harus tertuju pada pembangunan yang merata,” bilang Ketua RT setempat.
Terakhir Uho menambahkan, Ketua RT memprioritaskan segera diselenggarakan pembangunan untuk kepentingan masyarakat ini yakni jembatan. Agar hasil pembangunan tersebut benar-benar dapat dirasakan, dan akhirnya dapat berdampak kepada perbaikan dan peningkatan tarap ekonomi.
“Ya, berharap apabila dibangun jembatan maka akses perekonomian, pendidikan masyarakat sini tentu akan semakin mudah serta bisa membawa kemajuan bagi semua aktifitas,” pungkasnya.
Sementara itu, Heri (38) warga setempat mengatakan, dirinya membantu masyarakat ikhlas dan tidak ada niatan apa-apa. Dan, hal tersebut dengan tujuan niatan ibadah guna mempasilitasi bantu warga melintas.
“Ya, baik dari kalangan anak-anak sekolah juga warga sekitar. Itu setiap siang maupun malam kang,” akunya.
Dia memaparkan, selain membantu memfasilitasi warga yang melintas maka sering menerima imbalan dari yang melintas sebagai jasa pengguna perahu rakit, dengan memberi uang jasa tanpa dikenakan tarif (harga).
“Saya tidak tarif harga seikhlasnya saja siapa yang mau ngasih, dan berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa memperhatikan serius, sehingga bisa membangun jembatan secara permanen,” ujar dan singkat Heri. (Mul)