PPKM, Pedagang Ikan di Cianjur ke Pelosok Buat Kembalikan Modal

JABARNEWS | CIANJUR – Pedagang ikan di Pasar Ikan Jayanti, Kecamatan Cianjur, berharap kebijakan PPKM di Cianjur, Jawa Barat, segera dicabut.

Soalnya, selama penerapan pembatasan, mereka tidak mendapat penghasilan yang cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari akibat sepinya pembeli terutama wisatawan.

Lilis (56) pedagang ikan di Pasar Ikan Pantai Jayanti, yang masih tetap berjualan meski sepi pembeli dengan harapan dapat menjual 2 sampai 5 kilogram ikan yang dijajakan, untuk menutupi kebutuhan rumah.

Namun, sejak satu pekan terakhir, ungkap dia, setiap sore menjelang, dia bersama pedagang lain, menjajakan ikan ke kampung-kampung dengan harga modal.

Baca Juga:  Inilah Standar serta Regulasi Depot Air Minum Isi Ulang

“Sudah sepekan terakhir, paling banyak yang membeli hanya 2 kilogram, itupun warga sekitar pantai. Tapi menjelang sore kami menjajakan ikan ke kampung dengan harga modal, ” katanya, Rabu (4/8/2021), dilansir Antara.

Berjualan langsung ke warga, hanya dapat menutupi modal belanja ikan esok hari, tidak mendapat keuntungan yang menjanjikan. 

Namun upaya tersebut, membuat pedagang ikan yang sebelum PPKM dapat membawa keuntungan hingga Rp500 ribu per hari, saat ini, hanya bisa membawa uang Rp50 ribu per hari karena sepinya pembeli terutama wisatawan.

Baca Juga:  Vaksinasi Covid-19 Bagi Petani di Bekasi Dilakukan Pada Malam Hari, Ini Alasannya

“Keuntungan yang kami dapat hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga sehari. Kalau PPKM berakhir, kami berharap tingkat kunjungan dapat kembali meningkat,” katanya.

Sementara Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Balai Perikanan Cidaun, Eli Muslihat, mengatakan sesuai dengan instruksi pemerintah, selama PPKM seluruh kegiatan yang mengundang kerumunan dihentikan.

Instruksi itu juga rmasuk di kawasan Pantai Jayanti, yang ditutup sementara, sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19.

Sehingga hal tersebut, membuat kegiatan ekonomi di Pantai selatan Cianjur, terhambat. Meski sejak beberapa pekan terakhir, hasil tangkapan ikan nelayan cukup tinggi.

Baca Juga:  Kabar Duka, Mbah Moen Wafat Saat Ibadah Haji

Namun, para nelauan kembali terhambat karena gelombang tinggi. Hal itu membuat kegiatan nelayan dan pedagang di pantai tersebut jadi terhenti.

“Kami hanya bisa meminta nelayan untuk bersabar karena ini, demi kesehatan dan keselamatan bersama. Ditambah saat ini, gelombang tinggi, kami minta nelayan untuk tidak dulu melaut,” katanya.

“Harapan ke depan, bumi kembali pulih dan Corona hilang, sehingga nelayan dan pedagang dapat beraktifitas normal, ” katanya. (Red)